Majalah Sunday

PSYCHOLOGY FESTIVAL LOVE, SOCIETY, AND MENTAL HEALTH

Pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2021 telah berlangsung acara Webinar Psychology Festival yang diadakan oleh Universitas Bunda Mulia dengan tema Love, Society And Mental Health. Webinar ini adalah puncak acara dari Nasional Podcast & Nasional Poster Competition yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 8 Januari-19 Februari 2021. Berbeda dari tahun lalu, acara webinar kali ini diadakan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Dalam webinar ini, menghadirkan dua narasumber yang sangat keren, untuk narasumber pertama yaitu Pinkan Margaretha, M.Psi, beliau adalah seorang dosen di Universitas Kristen Krida Wacana, seorang Trainer/Fasilitator, Ahli Psikologi Pendidikan dan Psikologi Keluarga. Narasumber yang kedua yaitu Kei Savourie beliau adalah seorang Relationship Coach Founder of Kelas Cinta.

Acara ini dipandu oleh Debby S Wijaya sebagai pembawa acara dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Setelah itu MC yang bertugas, membawa para peserta webinar ke acara inti yaitu pemaparan materi oleh narasumber pertama. Tetapi sebelum itu, Gavin S.Psi., M.Psi. selaku moderator menjelaskan struktur webinar, beliau menjelaskan bahwa setiap narasumber berkesempatan memaparkan materi selama 40 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 30 menit. Tanpa menunggu lama, kemudian moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu Pinkan Margaretha, M.P si, untuk menyampaikan materinya tentang The Psychology of Love.

 

 

 

 

 

 

 

Sebelum narasumber memaparkan materinya peserta webinar diajak menonton video tentang What is Love? – Brad Troeger yang berdurasi 4 menit, dari video tersebut ibu Pinkan menyimpulkan beberapa point penting diantaranya, cinta adalah bagian emosi dari manusia dan merupakan unsur penting dalam relasi manusia. Cinta muncul tidak hanya dari emosi saja tetapi juga muncul dari serangkaian perilaku. Konstruk tentang cinta dipengaruhi oleh pengalaman. Video tersebut menggambarkan pengalaman kita dalam relasi cinta dengan orang tua dan keluarga  menjadi cerminan diri dalam berelasi di luar lingkup keluarga. Saat kita berpacaran atau bersahabat, alangkah lebih baik apabila melihat pacar atau sahabat kita secara mendalam dan mengenali cara mereka memaknai  cinta.

Menurut  John Couch Adams menyebutkan ada yang namanya love messages jadi setiap diri kita itu mempunyai peta cinta yang terbangun dari pengalaman perasaan perasaan yang kita alami proses otak dan point terakhir cinta dipengaruhi dan terikat oleh budaya. Ibu Pinkan juga menjelaskan beberapa teori tentang cinta salah satunya teori dari Robert J. Sternberg tentang triangular theory of love yang menyatakan bahwa terdapat tiga komponen dalam cinta, yaitu intimacy, passion, dan decision. Selanjutnya moderator menyimpulkan 1 kalimat yang sangat menyentuh bahwa cinta itu bukan kata benda tetapi cinta adalah kata kerja. Sesi pertama ditutup dengan sesi tanya jawab seputar materi yang sudah dijelaskan oleh ibu Pinkan.

 

 

 

 

 

 

 

Acara selanjutnya adalah penyampaian materi oleh narasumber yang kedua yaitu Kei Savourie yang akan membawakan materi tentang The Gender Stereotype in Society. Sebelum beliau memaparkan materinya,para peserta diajak bermain mentimeter. Dalam permainan tersebut peserta diberi pertanyaan tentang sifat laki-laki dan sifat perempuan.

“Kenapa sih stereotype ada? Karena otak kita mendeteksi mana lawan mana kawan dan mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi itu adalah cara cepat kita secara kolektif gitu manusia menilai mana yang baik dan mana yang buruk” namun perkembangan zaman sekarang sudah berbeda kita sudah tidak bisa lagi stereotip yang ada dan terus berkembang, tapi stereotip tidak bisa dicegah karena faktor tubuh laki-laki dan perempuan berbeda.

Sebab itulah stereotip itu muncul kembali, misalnya laki-laki harus ganteng, kuat, mapan dan cewe harus cantik, lemah gemulai, bawel, dll. Itu muncul karena perbedaan kondisi fisik kita, lelaki lebih banyak massa otot yang membuat lelaki lebih kuat dan perempuan lebih banyak lemaknya yang membuat perempuan lebih terlihat gemulai

Selain dari perbedaan fisik ada pula perbedaan dari otak lelaki dan perempuan. Lelaki lebih jago dalam navigasi arah, tempat dan keuangan, special dan mekanikal. Sedangkan perempuan otaknya lebih linguistik karena juga otak kiri dan otak kanan perempuan lebih terkoneksi yang membuat perempuan lebih jago linguistik, makanya sering kali perempuan disebut bawel, cerewet. Nah itu dia yang membuat stereotipe ini selalu ada. Dan kita tidak bisa merasakan menjadi lawan jenis.

Acara ini ditutup dengan pengumuman pemenang Nasional Podcast & Nasional Poster Competition dan selanjutnya ada pembagian doorprize, untuk 4 pemenang yang beruntung akan mendapatkan voucher Alfamart senilai 100.000. Voucher ini diberikan untuk peserta yang setia mengikuti webinar dari awal-akhir dan untuk pemenangnya akan dipilih secara acak oleh panitia.

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?