Angin kencang menusuk tulangku
Mengenai setiap inti yang ada di badan
Rasa malas merasuki tubuhku
Namun, mataku berhenti tertuju pada segerombolan perempuan-perempuan itu
Mereka adalah ibu-ibu yang sedang mencari koin-koin kehidupan
Mereka membawa bakul sayuran-sayuran tanpa mengenal lelah
Terlukis senyuman lebar di wajah ibu-ibu
Ibu-ibu yang memiliki hati sebesar baja
Mereka berjuang untuk menghidupi anak-anak mereka
Hujan bahkan badai pun akan mereka terjang
Demi menghidupi anak-anak mereka
Aku pun terdiam, terdiam memikirkan kenapa aku tidak seperti mereka
Aku sangat malu…
Malu sekali karena aku tidak sekuat dan setangguh ibu-ibu itu
DIAJENG GENTALIA RIFANI – Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta