Setiap tahun, Midnight Circus ini bakal makan korban.
Dan tahun ini… aku dan teman-temanku yang bakal jadi korbannya.
Judul : Midnight Circus
Penulis : Irish Lee
Peron : Joylada
Uraian:
Kata Jose, kehidupan itu bagai sebuah sirkus; bisa diatur dan bisa dibayar. Lantas, mengapa Luna justru jadi bagian dari pertunjukan tersebut?
#REVIEW
Cerita ini merupakan salah satu cerita horor yang mengusung tema sirkus. Berbekal delapan bagian, Irish Lee memanjakan pembaca dengan banyaknya misteri yang terjadi.
Bermula saat Luna dan teman-temannya yang hendak pergi liburan ke Tokyo mendadak batal karena ia harus pergi ke suatu desa, tempat di mana adik laki-lakinya berbuat ulah. Melupakan Tokyo sejenak, Ibel dan yang lain memutuskan untuk mengikuti Luna ke desa tersebut dan berharap bisa bersenang-senang di sana. Sayang, semuanya-.
Adalah Jose, pemeran utama laki-laki yang menjadi fokus paling misterius dalam cerita. Dia selalu mengajak Luna untuk menonton pertunjukan sirkus yang ada di festival setiap tengah malam. Namun, setiap kali Luna menginjakkan kaki di festival itu, semakin banyak temannya yang menjadi korban.
“Kak, pergi dari tempat ini!”
“Mereka semua bohong. Kakak jangan mau terjebak sama ucapan mereka. Kakak jangan sampai masuk ke dalam sirkus mereka.”
Pemilihan waktu dalam cerita ini cukup membingungkan. Gama, adik laki-lakinya yang dituding berbuat ulah dan menghilang begitu saja tiba-tiba mengirimkan pesan pada Luna setiap jam sebelas malam. Belum lagi perasaan de javu yang dirasakannya. Setiap langkah Luna, membawanya ke tempat yang berbeda. Malam terasa begitu panjang dan mengerikan.
Puncaknya, ketika hampir semua teman mereka mati dengan kondisi tragis akibat melakukan hal-hal yang dianggap ‘pamali’ di tempat tersebut. Hanya tersisa Luna dan Ibel. Namun, keduanya justru sama-sama terjebak dalam permainan sirkus yang diambil alih oleh Jester dan Jack si akrobat. Luna dipermainkan Jester, dan Ibel yang dipermainkan oleh Jack. Salah satu dari mereka bisa selamat, tapi dua nyawa harus mati.
Setelah sukses dengan karyanya “LACHESISM” yang mendapat peringkat pertama dalam KOMPOR (Kompetisi Horor) 2018 lalu, kini Irish membuat cerita dalam bentuk novel chat di aplikasi Joylada. Sebuat platform bacaan yang pertama kali mengusung konsep novel chat sehingga membuat pembaca ikut terlarut dalam alur yang dibuat. Dalam posisi Luna, pembaca dibuat memutar otak untuk berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada Luna dan teman-temannya. Siapa Jose? Di mana Gama? Apa yang dilakukan Gama sehingga dia bisa terjebak dalam permainan mengerikan ini?
Karakter masing-masing tokoh cukup kuat sehingga lebih mudah diingat. Pembaca juga dibuat memberikan tuduhan kepada Jose yang sempat menjadi sosok paling misterius karena memiliki dua kepribadian yang berbeda. Juga Gama yang dituding menjadi penyebab mereka semua terjebak di sini.
Midnight Circus menjadi pemenang ke-tiga dalam KOMPOR2019 di aplikasi Joylada. Perempuan penyuka fantasi itu sudah pernah menerbitkan beberapa karyanya di Joylada seperti MR. VAMPIRE dan MR. HANTU. Meski bertemakan horor, namun banyak sekali pesan moral yang di dapat dalam cerita. Secara keseluruhan, novel chat ini sangat recommended buat kamu para pecinta horor, misteri, atau pun fantasi.
“Kenapa kamu berprasangka ke orang-orang yang ada di sini? Kamu nggak pernah dengar, istilah kalau manusia itu monster paling mengerikan buat sesamanya?”
“Nggak semua yang terlihat mengerikan di luarnya, bakal benar-benar bikin kamu takut, Karena nyatanya banyak yang terlihat baik, tapi tindakan yang mereka lakuin justru mengerikan.”
“Manusia bisa ngorbanin apa pun demi memenuhi ego mereka.”
“Jadi, gimana pertunjukannya?”
Novianti Sabani
Universitas Negeri Jakarta.
jangan lupa komen: https://majalahsunday.com/review-midnight-circus-terjebak-dalam-sirkus-mengerikan/