Penulis: Aurellia Khansa Sujatmoko Putri – Universitas Udayana
Sunners! Kalian pernah denger tentang femisida belum? Dari namanya aja udah serem banget ya jadi, femisida merupakan bentuk ekstrem dari kekerasan berbasis gender. Istilah ini mencakup pembunuhan yang dilakukan oleh pasangan, serta pembunuhan akibat diskriminasi terhadap perempuan yang mendukung ketidaksetaraan gender. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), hampir 40% dari kasus pembunuhan terhadap perempuan di dunia terjadi karena femisida . Di Indonesia, angka femisida sering kali tidak transparan dalam laporan kriminal biasa, namun data dari Komnas Perempuan menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan, termasuk pembunuhan, terus meningkat dari tahun ke tahun.
Femisida terjadi karena banyak faktor, mulai dari budaya patriarki hingga pandangan masyarakat yang cenderung tidak mencerminkan kesetaraan gender. Beberapa penyebab utamanya adalah:
Femisida memiliki berbagai tipe, tergantung pada konteks sosial, budaya, dan lingkungan di mana kekerasan tersebut terjadi. Berikut adalah tipe-tipe femisida:
*****
Femisida adalah salah satu bentuk kekerasan paling ekstrem terhadap perempuan dan sangat sulit diberantas karena berakar pada sistem patriarki dan diskriminasi gender yang sudah lama ada. Dengan meningkatkan kesadaran tentang isu ini, terutama di kalangan remaja, diharapkan angka kekerasan terhadap perempuan, termasuk femisida, dapat turun. Perubahan harus dimulai dari orang tua dengan mendidik buah hatinya tentang pentingnya kesetaraan gender dan hak asasi manusia, dan negara juga berperan dengan memperkuat penegakan hukum untuk melindungi perempuan dari segala bentuk kekerasan.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.