Penulis: Afifah Noer Fadila Hisyam, Universitas Pamulang
Setelah melewati masa sulit selama pandemi global, dunia akhirnya melihat sinar harapan dengan berakhirnya krisis kesehatan. Dalam kegembiraan menyambut kehidupan baru, ada fenomena menarik yang muncul di kalangan anak muda di seluruh dunia. Mereka kembali merasakan kegairahan dan semangat yang tak terhingga untuk menghadiri berbagai macam konser musik. Salah satunya, tentu konser Coldplay yang jadi viral perebutan tiketnya beberapa waktu lalu.
Kenapa Konser Coldplay dan Acara-Acara Lain, Tiketnya Bisa Viral?
Konser Coldplay Jadi Ajang Untuk Berinteraksi Sosial dan Rindu akan Hiburan Langsung
Selama masa lockdown dan pembatasan sosial, banyak anak muda yang merasa kehilangan interaksi sosial dan pengalaman langsung. Konser musik adalah salah satu cara penting bagi mereka untuk terhubung dengan sesama penggemar musik, mengekspresikan diri, dan merasakan energi yang kuat dari pertunjukan langsung. Dalam keadaan ini, keinginan untuk menghadiri konser-konser kembali menjadi sangat kuat setelah pandemi berakhir.
Konser Coldplay menguak fenomena milenial & gen z Indonesia yang haus hiburan, pict by unsplash
Konser Coldplay jadi Pelepasan Emosi dan Pengalaman Euforia
Konser musik live menawarkan peluang bagi anak muda untuk melepaskan emosi, mengekspresikan diri, dan merasakan pengalaman euforia yang tidak dapat digantikan. Setelah melewati periode yang menegangkan selama pandemi, mereka merindukan momen di mana mereka dapat melompat, berdansa, dan bernyanyi bersama dengan artis favorit mereka dan ribuan penggemar lainnya. Konser menjadi saluran penting untuk melepaskan tekanan dan merayakan kehidupan yang kembali normal.
Kepentingan akan Koneksi Budaya dan Identitas
Konser musik juga memberikan anak muda kesempatan untuk terhubung dengan budaya dan identitas mereka. Musik memiliki kekuatan untuk menghubungkan orang dari berbagai latar belakang, dan konser adalah tempat di mana mereka dapat merayakan dan menghargai keanekaragaman budaya melalui kesamaan minat musik. Melalui pengalaman ini, anak muda merasa terhubung dengan komunitas yang lebih besar dan menguatkan rasa identitas mereka.
Dampak Konser Coldplay dan Konser Lainnya Pada Industri Musik dan Komunitas Anak Muda
Fenomena kecenderungan anak muda mengikuti konser setelah pandemi berakhir memiliki dampak yang signifikan pada industri musik dan komunitas anak muda. Industri musik mendapatkan dorongan baru dengan meningkatnya permintaan konser langsung, dengan artis dan promotor konser berupaya memenuhi keinginan para penggemar. Di sisi lain, komunitas anak muda semakin erat dan saling mendukung melalui pengalaman konser yang bersama-sama mereka nikmati.
Mari kita nantikan apa yang akan terjadi di konser Coldplay, pict by unsplash
Dampak Buruk “FOMO” Konser Coldplay dan Konser Lainnya Saat Keuangan Tidak Stabil
Meskipun mengikuti konser musik bisa menjadi pengalaman yang menggembirakan, penting untuk mempertimbangkan kondisi keuangan pribadi kita sebelum memutuskan untuk ikut-ikutan. Saat keuangan tidak stabil, dampak buruk seperti beban finansial yang meningkat, penyimpangan dari prioritas keuangan, terjebak dalam siklus utang, pengorbanan rencana keuangan jangka panjang, dan ketergantungan pada gaya hidup berlebihan dapat menghambat pertumbuhan finansial dan kestabilan masa depan kita. Bijaksanalah dalam mengelola keuangan dan selalu utamakan kestabilan finansial sebelum membuat keputusan yang melibatkan pengeluaran tambahan.
Kecenderungan anak muda mengikuti konser setelah pandemi berakhir menunjukkan semangat dan gairah mereka dalam merayakan kehidupan yang kembali normal. Konser musik memberikan mereka pengalaman emosional, kebebasan berekspresi, dan koneksi dengan budaya dan identitas mereka. Dalam menghadiri konser, anak muda tidak hanya mendukung industri musik, tetapi juga memperkuat ikatan dalam komunitas mereka. Dalam mengikuti gelombang gembira ini, mereka menemukan kekuatan dalam kebersamaan dan kegembiraan yang tak terlupakan.
Di samping itu, hal penting yang harus diingat adalah prioritas kebutuhan yang harus terpenuhi terlebih sebelum memenuhi keinginan sehingga tidak mengganggu stabilitas keuangan. Walaupun sebagai anak muda belum banyak membayar tanggungan dari penghasilan yang didapat tetapi harus diingat dengan skala prioritas, gaya hidup harus menyesuaikan dengan penghasilan agar tidak terlilit hutang atau cicilan “paylater” untuk memenuhi gengsi.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
