Majalah Sunday

Galeri OSKM : Mengemas Tatanan dan Tuntunan dalam Tontonan Budaya

 

Gambar: Suasana Galeri OSKM ITB  (Sumber: OSKM ITB 2021)

OSKM ITB 2021 hadir membawa sarana hiburan tak hanya bagi peserta tapi juga bagi masyarakat umum.

OSKM ITB 2021 hadir membawa sarana hiburan tak hanya bagi peserta tapi juga bagi masyarakat umum. OSKM ITB menjadikan orientasi ajang katalisasi karya mahasiswa ITB via platform interaksi yang bernama Galeri OSKM ITB. Galeri OSKM ITB adalah pameran seni daring yang lahir dari kolaborasi Himpunan Mahasiswa Jurusan VASA ITB dan Unit Kegiatan Mahasiswa Pelita Muda ITB. Didalamnya terdapat lebih dari belasan karya yang masing masingnya menyimpan cerita tentang kehidupan masyarakat berbudaya.

Wadah Interaktif yang Ramah Pengguna

Meskipun menggunakan platform tiga dimensi, OSKM ITB berhasil menggarap galeri yang sangat ramah terhadap penggunanya. Galeri ini berada pada website KAT ITB pada bagian Interactive platform. Ketika pertama kali memasuki galeri, pengguna disuguhkan dua pilihan dalam memilih pengalaman menikmati Galeri OSKM. Opsi pertama, pengguna dapat terus menyaksikan pameran secara mandiri dan menyusuri setiap lorong penuh karya di Galeri OSKM. Untuk pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman yang lebih utuh dalam menyaksikan Galeri OSKM, pengguna dapat memilih opsi guided tour yang juga disajikan. Dalam guided tour Galeri OSKM, pengguna akan diajak untuk menonton satu per satu karya seni secara berurutan dengan mode detail view. Pengguna diberikan beberapa waktu untuk mengamati hasil karya dan juga memahami arti dibaliknya. Dengan mode guided tour, pengguna hanya perlu menonton dan perpindahan akan dilakukan secara otomatis.

Tawaran yang diberikan oleh Galeri OSKM menjadikan pengalaman pameran daring terasa sangat nyata. Hal ini juga mempermudah pengguna dalam mencocokan waktu yang dimiliki untuk menikmati Galeri OSKM. Tak hanya dengan tawaran tersebut Galeri OSKM dapat memudahkan penggunanya, berbagai fitur pun turut disediakan seperti tutorial dan list of works yang ada pada galeri. Keunggulan lain dari Galeri OSKM adalah adanya latar suara yang dimainkan ketika pengguna memasuki platform. Pengguna tak hanya dimanjakan via indra penglihatan dalam berada di pengalaman pameran seni daring ini, tapi juga melalui indra pendengar. Alunan musik yang kental akan budaya tradisional Indonesia memperkuat perasaan nyata dalam menjadi penonton Galeri OSKM. Tak seperti pameran daring kebanyakan, Galeri OSKM tetap berhasil menjaga pengalaman pameran daring untuk tetap ringan dan mudah dinikmati.

Bicara Budaya Melalui Lukisan dan Fotografi

Galeri OSKM mempertunjukan karya visual dari mahasiswa VASA dan Pelita Muda ITB. Dengan dinding putih sebagai penyokong, seluruh karya yang ditampilkan terlihat jelas memiliki warna yang menggugah rasa. Tak hanya indah secara pandangan mata, setiap karya juga disandingkan dengan filosofi karya yang begitu mendalam. Membawa penikmatnya dalam pengalaman penuh memahami proses kelahiran karya tersebut. Salah satu karya yang menarik adalah karya lukis dari Wina Khoirunisa S yang berjudul “Mungkin Tai.”

 Gambar: Lukisan berjudul “Mungkin Tai.” Karya Wina Khoirunisa S   (Sumber: OSKM ITB 2021)

Dengan judul yang cukup menggelitik, Wina menjelaskan gagasan yang mendasari karyanya. “Mengambil beberapa unsur dari tema kerja bakti dan bancakan, yang dimana kerja bakti memiliki definisi kegiatan yang dilakukan secara sukarela tanpa imbalan, dan hasilnya bisa dinikmati secara bersama. Sedangkan bancakan memiliki definisi menyantap makanan secara lesehan dengan alasan daun pisang bersama-sama dalam rangka syukuran atau mempererat pertemanan. Dari kedua tema tersebut karya ini mengambil unsur kebersamaan. Karya ini menceritakan tentang suatu kebersamaan yang terpaksa demi mendapatkan sesuatu yang tidak berharga, tapi hal tersebut dilakukan demi menjaga adat atau keseimbangan, kebersamaan yang terpaksa itu juga ada karena keegoisan masing-masing.“ tulisnya pada kolom deskripsi karya.

Karya Wina menunjukkan budaya dengan gagasan yang begitu dekat dengan banyak orang di masa pandemi, yaitu unsur kebersamaan yang lahir dari paksaan. Karya ini menunjukkan, meski dalam wujud yang berbeda, budaya kebersamaan tetap lahir untuk menjawab tantangan zaman yang berbeda. Mengingatkan bahwa budaya tak hanya terletak pada tontonan, tapi juga tuntunan dan tatanan yang ada dalam suatu masyarakat berbudaya dan bisa terus diturunkan sesuai kebutuhan zaman. Karya Wina merupakan satu dari banyak karya yang mengemas pesan pesan bagi para penikmatnya. Karya lain yang turut menarik perhatian adalah karya karya videografi dari Pelita Muda ITB ITB. Karya karya videografi memuat beragam budaya yang ditemui oleh ekspeditor Pelita Muda ITB ketika melakukan ekspedisi ke wilayah terpencil di Indonesia seperti Tetaban, Mentawai, Kepulauan Aru dan wilayah lainnya. Salah satu karya yang cukup menarik adalah karya yang mendokumentasikan upacara adat Punen Pelepasan Topi Duka masyarakat Mentawai. Karya ini memuat sebuah foto hasil ekspedisi Pelita Muda ITB pada desember 2013. Lewat karya ini, pengguna diajak menyaksikan secara langsung bentuk budaya masyarakat Indonesia yang masih jarang terjamah oleh media. Merefleksikan banyaknya keelokan yang ada pada keragaman budaya di Indonesia.

“Ketika di Mentawai, Tim Siberut Pelita Muda ITB menghadiri Punen Pelepasan Topi Duka. Apabila salah satu dari anggota keluarga meninggal, masyarakat Mentawai akan menggunakan Topi Duka selama waktu tertentu, tergantung dengan keluarga yang bisa melaksanakan punen atau adat tersebut. Rangkaian acaranya terdiri dari penyembelihan babi dan ayam, pembacaan jantung babi, dan pelantunan doa ke makanan yang akan disantap dengan harapan keluarga yang hadir diberi kesehatan.“

 Gambar: Ekspedisi Pelita Muda 1 – Mentawai Desember 2013-Januari 2014 (Sumber: OSKM ITB 2021)

Pendidikan Bernavigasi Budaya dan Galeri OSKM sebagai Wadahnya

Menurut  Shafira Rahmania Adi Cahyani, Peserta OSKM dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Galeri OSKM memiliki keterkaitan yang kuat dengan proses pendidikan yang ia jalani di rangkaian OSKM lainnya. Bagi Shafira, Galeri OSKM tak hanya nikmat dipandang mata tapi juga memuat pendidikan yang komprehensif terkait peran budaya pada masyarakat. Memberikan perwujudan yang lebih jelas dari ilmu yang telah diberikan pada proses mentoring maupun talkshow OSKM ITB lainnya.

“Semua karya di sana benar-benar menggambarkan materi yang udah dijelaskan di OSKM ITB. Kalau misalnya selama mentoring dan talkshow kita cuma bisa ngebayangin lewat tulisan dan ucapan, di galeri ini kita dikasih gambarannya secara langsung, dan artistik banget jadinya bawaannya tuh tenang pas kunjungi galeri kemarin” Ujarnya pada wawancara bersama penulis.

Pendapat serupa juga ditemukan pada mahasiswi Sekolah Farmasi asal Bandung, Aisha Nadine. Nadine menjelaskan bahwa adanya Galeri OSKM sejalan dengan materi pendidikan OSKM ITB yang bertemakan manusia yang berbudaya. Bagi Nadine keberadaan Galeri OSKM juga turut memberikan sorotan pada materi menghargai budaya daerah yang memiliki perbedaan dan keragaman.

Galeri OSKM berhasil unggul dalam menghadirkan hiburan yang turut menyoroti pesan yang digagas oleh ketua KAT ITB dalam menciptakan pendidikan yang bernavigasi budaya. Tak hanya mengemas dengan karya yang sarat makna, Galeri OSKM juga hadir dengan kecanggihan dalam menghidangkan pengalaman pameran daring yang ramah pengguna. Setelah diluncurkan pada 20 Agustus 2021, Galeri OSKM masih bisa tetap di akses pada situs https://www.katitb2021.com/galeri dan bisa dinikmati oleh halayak umum.

 

Penulis: Nabila Fathonah (Teknik Lingkungan ITB 2019)

 

 

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?