Majalah Sunday

FALASIDO JILID XIV: Sastra di Masa Pandemi

FALASIDO UI JILID XIV yang merupakan ajang untuk memeriahkan bulan bahasa, pada tahun ini untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual, mengingat kondisi pandemi yang belum mereda. Tema yang diusung adalah Bahasa Sebagai Bentuk Ekspresi Bangsa. Acara ini memiliki beberapa rangkaian acara, salah duanya adalah Webinar Teater dan Pementasan Monolog bersama Iswadi Pratama dan Webinar Novel Bersama Tsana.

Iswadi Pratama.

Webinar Teater dan Pementasan Monolog bersama Iswadi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2020, merupakan acara pertama sekaligus pembuka dari seluruh rangkaian. Acara yang dibuka oleh Abraham William selaku ketua tersebut, mengusung tema Proses Kreatif Seorang Iswadi Pratama. Di masa pandemi seperti ini Iswadi dalam proses kreatif, melakukan adaptasi dan penyesuaian.

Teater Satu yang dipimpinya, pada awalnya tidak memiliki bagian kerja yang khusus dalam memegang media, namun kini bagian kerja tersebut dibentuk, agar para anggota teater tetap dapat berproses. Iswadi bersama Teater Satu juga mulai aktif di kanal Youtube-nya dengan membuat konten Belajar Teater. Selain itu Iswadi juga mewajibkan kepada aktor-aktornya untuk memiliki buku kreatif atau catatan aktor. Selain dapat menambah kemampuan menulis, buku tersebut juga kelak dapat dibaca ulang dan menjadi bahan evaluasi.

Nadhifah Allya Tsana.

Setelah sukses dengan webinar pembuka tersebut, berlanjut ke Webinar Novel Bersama Tsana yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2020. Webinar ini memiliki tema Peran Novel di Kala Pandemi. Acara yang dimoderatori oleh Dymussaga ini, pertama-tama membahas bagaimana proses kreatif Tsana dan salah seorang sastrawan yaitu Sapardi Djoko Damono, yang pada saat itu berkolaborasi membuat sebuah novel berjudul Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang, yang diterbitkan pada tahun 2020.

Di masa pandemi seperti ini, dalam proses kreatifnya, Tsana merasa normal saja dan mungkin memang mesti seperti itu, jadi ia tetap menulis. Tsana sendiri berpendapat bahwa perkembangan sastra di masa pandemi, justru banyak penulis yang lebih produktif dan kreatif, dengan mengangkat tema pandemi dan dimasukkan konflik lainnya. Meskipun dalam bentuk e-book.

Dua rangkaian acara tersebut terbilang sukses karena dapat mengundang antusias banyak peserta. Tentu kesuksesan tersebut membuat FALASIDO UI JILID XIV ini semakin menarik dan penasaran, karena selain dua webinar di atas, masih ada rangkaian acara lainnya seperti Satu Hari Berisyarat bersama Handal Tuli, Diskusi Film bersama Cinema Darurat, Malam Puisi bersama Reda Gaudiamo, dan terakhir Pameran Seni Cemani. Rangkaian acara tersebut dilaksanakan selama bulan Oktober, info lebih lengkap bisa cek di akun instagram @falasidoui. Jadi, tunggu apa lagi Sunners? Terus ikuti rangkaian FALASIDO UI JILID XIV!

 

Oleh: Mochamad Fahriza.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?