Majalah Sunday

Berhenti Memikirkan Kebahagiaan Orang Lain Tanpa Menjadi Egois, Emang Bisa?

Mungkin kamu sudah lelah, harus terus-menerus melakukan segala hal untuk orang lai. Bukan atas dasar apa yang kamu inginkan, melainkan memenuhi keinginan banyak pihak. Kamu juga berhak untuk merasakan kebahagiaan.

Sunners, bahagia mereka bukan tanggung jawab kamu sepenuhnya. Kenapa tidak sepenuhnya? Karena jika dirinya tidak ada kemauan untuk bahagia, maka sebanyak apa pun kamu membantunya, sebanyak itu pula kamu akan gagal.

Dan ada satu hal yang paling penting. Mereka memiliki definisi bahagia yang berbeda-beda. Kamu dan dirinya tentu memiliki versi bahagia masing-masing, begitu pula dengan mereka, semua orang bahkan memiliki arti bahagia yang sangat beragam, mulai dari yang sangat sederhana, sampai pada hal yang sangat berharga, baginya.

Itu artinya, bahagia menurutmu, belum tentu bahagia menurutnya. Kamu bisa saja berbaik hati ingin menghibur di tengah kesedihannya. Melakukan segala cara untuk membuatnya kembali tersenyum, tertawa, bahagia. Namun, jika ternyata dirinya ingin bersembunyi dari keramaian, butuh kesunyian untuk menenangkan hatinya, agar senyum itu kembali hadir, apakah kamu akan memaksa untuk terus menghiburnya?

Jika kamu meninggalkannya, ketika ia sedang terjatuh, terperosok, hingga tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk kembali bangkit, apakah kamu egois? Tidak. Kamu hanya memberinya waktu untuk dirinya sendiri. Tugasmu hanya mendampingi, dan mengulurkan tangan ketika sudah diperlukan.

Lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Jangan memaksakan dirimu untuk membantu orang lain, membantu mereka untuk bangkit dari kesedihan, mencarikan sebuah kebahagiaan, agar dirinya kembali tersenyum, sedangkan dirimu sendiri sedang kesakitan. Kamu juga berhak untuk merasakan kebahagiaan. 

Kamu boleh membantu. Tentu saja boleh. Membuat orang lain bahagia, tentu membuat kamu juga merasakan bahagia yang sama, benar begitu? Tapi, semua yang kamu lakukan di dunia ini sudah ada porsinya masing-masing. Jika kamu merasa bahagianya dengan bahagiamu berbeda versi, itu sudah saatnya kamu untuk mundur, cukup berada di sampingnya, dan jangan memaksakan dirimu sendiri untuk melewati batas kemampuanmu.

Menjadi egois itu perlu. Ketika dirimu sudah melakukan suatu hal di batas maksimal, dan merasa sudah tidak sanggup lagi, maka di saat itulah kamu perlu menjadi egois. Tapi, bukan berarti kamu bisa menyakiti dirimu sendiri mau pun orang lain ketika menjadi egois. Egois di sini adalah ketika kamu berhenti untuk memedulikan sekitarmu, dan mulai memberi perhatian untuk dirimu sendiri.

 

Puja Sindia
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?