Alya Mukhbita Bagikan Tips
Penulis: Kharisma Putri Nabila-ITTP
Predikat pelajar berprestasi menjadi salah satu tujuan yang diidamkan oleh banyak pelajar. Prestasi di dunia pendidikan tidak hanya menjadi pendorong karir masa depan, tetapi juga mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan ketekunan seseorang dalam mengejar pengetahuan. Para pelajar berprestasi tidak hanya mencatatkan nilai akademis yang gemilang, tetapi mereka juga mampu menggali potensi mereka di luar kelas dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Ini dia, Alya Mukhbita salah satu pelajar berprestasi yang saat ini menduduki kelas 11 di SMAN 72 JAKARTA. Alya memiliki segudang prestasi yang telah diraih, seperti Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Nasional Garuda TV 2023, Medali Emas Olimpiade Ekonomi tingkat nasional 2023, Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris tingkat Provinsi 2023, memperoleh beasiswa AFS STEM Accelerators program dari University Of Pennsylvania 2023, serta mengemban beberapa tanggung jawab dari berbagai program seperti menjadi Duta Inisiatif Indonesia 2023, Duta Bimtek BPOM 2023, AYO (ASEAN YOUTH ORGANIZATION) SDG’S Ambassador 2023, dan masih banyak lagi. Alya juga sibuk berorganisasi dengan menjabat sebagai Sekretaris 2 di OSIS SMAN 72 Jakarta dan Bendahara di Aliansi OSIS SLTA Jakarta Utara (ASTARA).
Kenal Lebih Dekat dengan Alya
Alya memilih SMAN 72 Jakarta bukan tanpa alasan, “sebenarnya alasan aku sekolah di tempat tersebut karena arahan orang tua dan deket rumah jadi tinggal naik sepeda” ungkapnya, alasan yang sederhana tapi menunjukkan bahwa Alya sosok yang berbakti pada orang tua karena dia mau menjalani arahan dari orang tuanya. Perjuangan Alya dalam meraih semua prestasinya dilatar belakangi dengan cita-cita Alya yang ingin menjadi financially independent woman, “I wanna be a diplomat and an young woman entrepreneur”. Selain itu Alya juga berkeinginan untuk berkuliah di UI, UNPAD, UNDIP dan universitas luar negeri seperti U-penn, University of Manchester, dan Adelaide University.
Perjalanan Alya tidak semulus itu, ada tantangan yang cukup berat yang Alya hadapi dalam perjalanan menuju banyaknya prestasi yang diraih, “Banyak banget sih dari waktu tidur yang acak-acakan, sampe kadang titik terendahnya kayak hopeless dan bingung klo aku ngelakuin ini apa bener begini/begitu pokonya banyak banget self doubt” ungkapnya. Tetapi Alya selalu bersyukur dan berterima kasih pada diri sendiri karena sudah berjuang untuk apa yang telah ia dapatkan selama ini. “Sebenarnya aku really greatefull for everything that i’ve got i cant even choose one but dari sisi pengalaman dan organisasi aku Alhamdulillah penerima beasiswa pertukaran pelajar AFS INTERCULTURAL EXCHANGE PROGRAMS dan aku sempat menjadi salah satu volunteer di acara yang besar yang mungkin ga pernah terfikirkan oleh aku sebelumnya yaitu aku jadi volunteer di KEMENPORA dalam acara FESTIVAL BEASISWA NUSANTARA yang berhasil terpilih diantara ribuan orang yang daftar di Indonesia. Terus kalau di bidang akademik sendiri aku peraih medali emas olimpiade Ekonomi tingkat nasional dan medali emas olimpiade Bahasa Inggris tingkat Provinsi”.
Selain itu, ternyata Alya memiliki sosok yang menjadi inspirasi, “dalam pendidikan mungkin aku ga bisa menyebutkan orang terdekat namun aku suka banget sama salah satu fictional characters dari aku SD yaitu HERMIONE GRANGER aku literally suka banget dari cara dia berpakaian di film harry potter, cara dia comunicate, belajar dll, aku bener² banyak belajar dari dia dan aku apply dalam kehidupan sehari-hari aku dan alhamdulillah hal itulah yang mengantarkan aku ke pada not work-life balance tapi organization-study balance”, jadi Alya merasa bahwa kehidupan sekolah dan organisasinya berjalan lancar dan seimbang berkat mengimplementasikan kebiasaan Hermione Granger.
“Yang mau aku sampaikan mungkin adalah tetap terus became the best version of yourself jadi orang yang bisa meng-inspirasi dengan begitu kamu akan di kenang dan menjadi Sejarah”, pesan Alya yang menjabat sebagai Duta Inisiatif Indonesia, Duta Siswa Indonesia, Student Ambassador Teman Bercerita Indonesia, Kader/Duta BPOM, Ambassador AYO (Asean Youth Organization) untuk semua pelajar di Indonesia.
Tips dari Alya
Layaknya pelajar pada umumnya, ada masanya Alya mengalami burnout untuk semua kegiatan yang ia lakukan tetapi Alya tetap terus mencoba agar semua kegiatannya bisa terselesaikan dengan baik, “Sebenarnya kalau dibilang gimana menyeimbangkannya memang se-sulit itu dan kayaknya harus muter otak dan brainstorming gimana caranya semua bisa balance karena kadang prestasinya sama organisasinya bener tidurnya yang ga bener dan ngaruh ke mental health dan sebaliknya jadi kalau aku lebih kepada urutin skala prioritas dan scheduling terus harus jago multi tasking apa lagi masih muda jadi kalau 1 hari harus ke 3 acara yang berbarengan dan semuanya penting ya harus pandai² mencuri waktu supaya semuanya bisa kebagian”.
Peran orang tua, guru, teman, dan lingkungan sekitar dalam mendukung pencapaian Alya sangat berpengaruh besar. Pentingnya motivasi atau dorongan dapat menjadi pemupuk semangat Alya untuk menjalani semua aktivitasnya. “Support orang sekitar penting banget teman² tapi bukan berarti klo gaada yang support kalian ga bisa maju aku juga banyak loh pro-kontra sama orang tua karena sering over-schedule aku sampe di marahin bahkan ga jarang aku kerjain dan gerak mulai dari apply program sendiri dll aku cuma modal doa teman² karena aku tau (theres no one can help you in the last of the day except your self, and you responsible for it) tapi aku tau komunikasi itu penting dan aku berusaha mengkomunikasikan semuanya sama orang tua dan alhamdulillah pada akhirnya mereka justru yang paling mendukung aku nganterin berbagai lomba dan acara I love uuu mom and dad and i feel like princess (my mom and dad said)”.
Alya meyakini bahwa kesuksesan bukanlah takdir yang pasti, melainkan sesuatu yang bisa diubah, dan yang dapat mengubahnya adalah diri kita sendiri. Kalimat motivasi Alya adalah “die with memorries, not dream” dan Alya banyak terinspirasi oleh Sultan Muhammad Al-Fatih atas keberaniannya dalam menaklukkan Konstantinopel. Hal ini mengajarkan bahwa sebagai generasi muda harus berani bergerak dan melakukan banyak aksi di masa muda. Alya juga menyampaikan untuk tidak terjebak di zona nyaman, lakukan apapun selagi itu baik karena itu bagian dari proses. Tips dari Alya adalah “pray hard, work hard” cara dan strategi tiap individu berbeda-beda, dan yang paling penting adalah memahami diri sendiri untuk mencari jalan keluar yang tepat. Setiap orang merespons tantangan dengan cara yang berbeda, namun satu hal yang pasti, bahwa Alya cenderung untuk menjadwalkan segala aktivitasnya. Jadi, penting bagi kalian untuk tidak kehilangan arah dan fokus pada apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Pesan dari Alya untuk semua pelajar di Indonesia “Jangan pernah takut “COBA AJA DULU” meskipun kalian ga tau harus buat apa, coba aja dulu, intinya jalanin walaupun sambil nangis dan ugal-ugalan, ga papa itu namanya berproses dan kalau gagal coba lagi you are cant be a warriors by just winning one war right so get up and go fight remember ALLAH IS ALWAYS WITH US and remember its all about mindset YOU THINK BIG YOU GOT BIG”. Semua tergantung mindset, so selalu berpikir yang positif untuk hasil yang baik ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
