Penulis: Masya Hanifa – UNJ
Lidahku kelu, terjerat simpul-simpul rumit
Mulutku rapat, tak pandai mengeja rasa
Tiap kata seperti tersesat di lorong pikiran
Ribut, kusut, berlarian tanpa arah
Tak mampu kusisir jadi bahasa yang utuh
Bagai gagu, bungkam dalam bisu
Namun, aku tidak tuli
Telingaku tajam menangkap tiap aksara
Aku paham keluh yang kau jeritkan
Setiap kata yang terurai dari luka
Ku tafsirkan hingga jadi makna yang utuh
Meski bibirku tak pernah bersuara
Aku diam, tapi aku ada
Menghimpun semua cerita tanpa cela
Aku yang bungkam bukan berarti tak merasa
Hanya saja, suaraku tak setanggap telingaku bekerja.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.