Majalah Sunday

Toxic
(Kumpulan Cerpen Horor)

Penulis: Daniel Nugroho – UBM

“DASAR GAK GUNA!!! LU URUS TURRET DULU ANJ***!!! MALAH NGURUSIN MINIONS, JADINYA KALAH KAN.” Umpat temanku Jeremy terdengar melalui headset.

“Udah, Jer, santai aja. Kita main buat have fun aja,” balasku, berusaha meredakan suasana. Kami memang suka main game Mobile Jurasik, dan Jeremy terkenal toxic—sering kali ‘kebun binatang’ keluar dari mulutnya saat bermain.

“GAK BISA BEGITU! SI MONY** INI MAINNYA GAK JELAS, BIKIN KALAH TERUS. GW KESEL, PADAHAL SEDIKIT LAGI NAEK RANK, TAPI GARA-GARA SI TOL** INI KITA KALAH LAGI, CAPEK ANJ*** NGENDONG ANAK YANG GAK TAU DIRI,” maki Jeremy ke player newbit177.

“Wah, Jeremy ini udah kelewatan, ya kamu, Jeremy Santoso,” sahut newbit177.

Kami terdiam, bingung bagaimana dia tahu nama lengkap Jeremy.

Kematian adalah sumber dari segala cerpen horor. Mainkan imajinasi terliarmu untuk menemukan rasa takut yang terkubur di benakmu!
Karena kalah, sumpah serapah keluar dari mulut itu, tetapi...

“Loh, kenapa kaget, Jeremy? Kamu Jeremy Santoso, anak dari Pak Brendon Santoso dan Merry Santoso, adikmu bernama Jusman Santoso, dia masih tujuh tahun, bukan? Dan kamu tinggal di Jalan Permai Indah No 27, kan?” jelas newbit177.

Aneh sekali, kami tidak pernah menggunakan nama asli kami sebagai nickname dalam game, dan game ini tidak meminta informasi pribadi sejauh itu.

“Lu siapa, ha? Fahrul atau Budi? Lu juga ikutan, kan, Nil? Jujur aja, jangan becanda, gak lucu tau. Lagian, ngapain ngeprank-ngeprank gini? Ulang tahun gue masih lama, wkwkw,” canda Jeremy.

“Bukan becanda, Jer. Lu lupa Fahrul lagi ke Bandung, Budi juga di rumah sakit,” sanggahku. Aku benar-benar tak tahu siapa newbit177 ini.

“Ayo, Jeremy, apa yang dikatakan Daniel itu benar. Kalian gak tahu siapa aku, tapi aku sangat kenal kalian. Apalagi kamu, Jeremy. Aku suka pas kamu salamin orang tuamu sebelum mereka berangkat kerja. Kamu anak manis, Jeremy, tapi semuanya rusak karena game sialan ini. ANAK YANG SUDAH TERCEMAR DAN KELUARGANYA HARUS MATI!” teriak newbit177.

Kami ingin matikan game, tapi suara newbit177 terdengar lagi.

“Ayo, Jeremy dan Daniel, jangan cepat pergi. Apa kalian gak khawatir sama Jusman? Bukannya jam 5 sore dia pulang les? Tapi tenang, dia akan aman bersama aku karena dia masih suci, dan aku akan jaga dia. Oh ya, Nil, aku juga punya hadiah untukmu karena kamu sudah jadi anak yang suci,” kata newbit177, membuat kami ketakutan. Dia lalu mematikan voice chat dan game.

Kematian adalah sumber dari segala cerpen horor. Mainkan imajinasi terliarmu untuk menemukan rasa takut yang terkubur di benakmu!
Kami terheran, kenapa ia bisa mengetahui identitas kami?!

“Nil, gimana nih? Gue udah coba hubungin adek, gak bisa. Gue panik, gue juga udah hubungin tempat lesnya, katanya adek gue udah pulang sama jemputannya, padahal gak ada yang jemput. Dan ortu gue juga gak bisa dihubungin,” jelas Jeremy, ketakutan dan khawatir akan keselamatan adiknya.

“Tenang, Jer. Gue coba hubungin polisi dulu, siapa tahu ini—” kataku, tapi tiba-tiba terpotong.

“TOK! TOK! TOK!” suara pintu diketuk keras.

“Niel, gue takut banget. Cepet ke sini deh, temenin gue. Gue gak mau buka pintu sendirian. PLIS TEME—ARGHHH…” Tiba-tiba suara Jeremy terputus dari voice chat.

Aku langsung keluar, mengendarai motor dengan kecepatan penuh menuju rumah Jeremy. Berharap ini cuma keisengan kecil, tapi begitu sampai, suasana hening dan mencekam menusuk hati.

Aku panggil-panggil Jeremy, tapi tak ada jawaban. Aku buka pintu yang tidak terkunci, dan kaget melihat ayah ibu Jeremy mati lemas, digantung di langit-langit dengan darah menetes, dan Jeremy duduk di sofa dengan mulut robek dan mata tercongkel. Di belakangnya, di dinding, ada tulisan “TOXIC” dari darah.

Kematian adalah sumber dari segala cerpen horor. Mainkan imajinasi terliarmu untuk menemukan rasa takut yang terkubur di benakmu!
Sebuah tulisan besar berada di dinding kamarnya

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 213
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?