Penulis: Alfa Raytama Rumopa – Universitas Kristen Indonesia
Editor: Delia Putri Amanda – Universitas Negeri Jakarta
Pernah nggak kamu merasa muak berada di rumah karena orang tuamu bertindak kasar atau karena masalah lainnya terkait keluarga?
Saat ini, dengan gaya hidup belajar online yang tampaknya masih akan berlangsung sampai akhir tahun, mau nggak mau kita jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Buat sebagian kita yang mungkin mengalami situasi toxic di rumah, sayangnya jadi berisiko mengalami hal ini secara terus-menerus dan dalam jangka waktu lama.
Hal ini bisa berdampak ke kita loh, baik secara fisik maupun psikologis, dan bahkan bisa memunculkan trauma.
1. Merasa seperti tidak berguna, lalu akhirnya menjadi pendiam, mengisolasi diri, serta tidak mau bersosialisasi lagi atau mengurangi pergaulan.
2. Depresif, seperti selalu murung karena banyak pikiran tentang masalah di rumah, serta jadi mudah menangis meski dalam situasi menyenangkan sekalipun.
3. Menjadi pemberontak dan berbuat negatif kepada diri sendiri dengan berperilaku menyimpang, seperti mulai merokok, minum alkohol atau suka mabuk-mabukan, atau yang lebih ekstrem yaitu menggunakan obat-obatan/narkotika.
4. Merasa putus asa atau tidak ada gairah dalam hidup. Kalau sudah begini, anak tersebut bisa saja melakukan bunuh diri karena beban pikiran dan stres yang berkepanjangan.
Anak jadi pemurung karena situasi toxic di rumah, pict by canva.com
Kamu bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan sesuai hobi kamu. Contohnya bisa pergi berolahraga dengan teman dan fokus di hobi baru, misalnya memasak, bermain alat musik, atau apapun yang dapat menyibukkan kamu agar pikiran negatif dan trauma bisa teralihkan pada kegiatan-kegiatan tersebut.
Nggak usah takut buat konsul ke psikolog! Kamu hanya akan diajak berbicara dan didorong untuk mengekspresikan perasaanmu, sehingga kamu bisa diarahkan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi ke arah yang lebih positif.
Jangan takut untuk meminta bantuan profesional saat mengalami masalah, pict by canva.com
Jadi, buat kamu yang mungkin pernah mengalami masalah seperti ini, jangan melakukan hal-hal menyimpang yang akan merusak masa depanmu, ya. Cobalah lakukan kegiatan positif yang lain atau mencari kesibukan agar tidak terlalu berlarut-larut dalam memikirkan masalah tersebut sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Apakah kamu mengalami kekerasan di rumah yang cukup berdampak/membahayakan keselamatan dirimu? Jika iya, segera hubungi nomor-nomor berikut:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Layanan pengaduan.
Bagian Pengaduan Masyarakat Telp: 0821-25751234 (hotline)
Web: www.kemenpppa.go.id
Kementerian Sosial. Layanan pengaduan.
Telp: 15001771 (hotline)
Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Layanan pengaduan.
Unit Pengaduan untuk Rujukan. 021-80305399 (hotline)
Telp: 021-3903963, Fax: 021-3903922 (jam kerja)
Email: mail@komnasperempuan.go.id
Web: www.komnasperempuan.go.id
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Layanan pengaduan khusus kasus anak.
Telp: 021-319 01556, Fax:021-390 0833 (jam kerja)
Email: info@kpai.go.id, humas@kpai.go.id
Web: www.kpai.go.id
Kelompok Peduli Penghapusan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KePPak Perempuan).
Layanan pengaduan, konsultasi hukum, pendampingan, pemberdayaan korban.
Telp/Fax: 021-6259708 HP: 08788-8543675
Email: setkeppakperempuan@gmail.com
Yayasan Pulih.
Layanan psikososial.
HP: 00811-8436633 (hotline) Telp. (021) 78842580 (jam kerja)
Web: www.yayasanpulih.org
ECPAT.
Layanan pengaduan dan pendampingan anak korban eksploitasi seksual.
Telp: 021-794 3719, Fax: 021-794 3719 (jam kerja)
Email: secretariat@ecpatindonesia.org
Web: www.ecpatindonesia.org
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.