Majalah Sunday

5 Ritual Pengusir Roh Jahat di Dunia

Candles conceptual image. Lots of candles.

Bagi pemercaya konsep afterlife, rasanya sudah tidak asing lagi dengan kasus-kasus arwah atau roh jahat yang memasuki tubuh manusia yang masih hidup.

Pada beberapa kasus, hal ini dapat mengganggu tubuh mortal yang dihinggapi oleh arwah tersebut loh, Sunners! Sehubungan dengan itu, kali ini kita akan membahas tentang ritual pengusir roh jahat yang ada di dunia, berikut ritual-ritualnya:

 

  1. Eksorsisme
Roh Jahat
Bible and candle. (Foto: freepik.com)

Eksorsisme adalah praktik yang dilakukan oleh seorang eksorsis untuk mengusir setan atau roh jahat dari seseorang atau suatu tempat yang dipercaya sedang dirasuki. Praktik ini sudah cukup tua dan menjadi bagian dari sistem kepercayaan di berbagai negara.

Eksorsis adalah seorang rohaniwan atau seseorang yang dipercaya memiliki kekuatan atau kemampuan khusus. Dalam ritualnya, eksorsis biasanya menggunakan doa-doa, mantra, gerak-gerik, simbol, gambar/patung orang suci, jimat, dan yang lainnya untuk mengusir roh jahat. Sang eksorsis seringkali memohon bantuan Tuhan, Yesus dan/atau beberapa malaikat dan malaikat agung lainnya untuk membantu dalam ritual eksorsisme.

Dalam kepercayaan ini, orang yang sedang kerasukan setan tidak dianggap sebagai setan itu sendiri. Bahkan kelakuan yang ia lakukan selama ia kerasukan tidak dianggap sebagai kelakuan asli orang tersebut. Oleh karena itu, eksorsisme lebih dianggap sebagai suatu penyembuhan daripada suatu hukuman. Ritual ini juga memastikan bahwa tidak akan terjadi kekerasan terhadap diri orang yang kerasukan. Apabila ada potensi terjadinya kekerasan, maka orang yang sedang kerasukan itu biasanya akan direbahkan dan diikat untuk menghindari penyiksaan terhadap diri sendiri.

 

  1. Rukiah
Al-Qur’an. (Foto: freepik.com)

Rukiah bagi umat agama Islam biasanya dikenal sebagai perlindungan terhadap roh jahat, tetapi tidak hanya itu loh, Sunners! Rukiah ternyata juga dapat digunakan bagi orang yang ingin sembuh dari penyakit.

Sesuai dengan maknanya, rukiah dilakukan dengan cara membaca doa serta bacaan-bacaan yang bertujuan untuk meminta tolong dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian doa atau bacaan itu disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang merukiah atau yang dirukiah. Tentunya syarat rukiah yang paling utama adalah doa dan bacaan yang bersumber dari Al-Qur`an dan Sunnah.

Dalam agama Islam rukiah memiliki syarat atara lain, bacaan rukiah dengan menggunakan ayat Al Qur’an, doa yang syar’i atau yang tidak bertentangan dengan doa yang dituntunkan, menggunakan bahasa Arab kecuali jika tidak mampu menggunakannya, tidak bergantung sepenuhnya pada rukiah, tidak mengandung doa atau permintaan kepada selain Allah (semisal kepada malaikat, jin, atau makhluk lainnya), dan lain-lain.

 

  1. Sanghyang, Bali, Indonesia.
Roh Jahat
Tarian Sanghyang Jaran. (Foto: visitbali.id)

Sanghyang merupakan upacara tarian suci di Bali. Upacara ini bertujuan untuk memasukan dewa Hyang atau roh penyelamat ke dalam tubuh penarinya. Penari-penari dari upacara ini biasanya dilakukan secara sukarela.

Tujuan dari upacara Sanghyang ini adalah untuk menyucikan masyarakat serta tempat-tempat dari pengaruh roh-roh jahat dan keseimbangan spiritual.

 

  1. Harae atau Harai, Jepang.
Roh Jahat
Ritual penyucian yang dilakukan umat agama Shinto, Harae. (Foto: eng.trip.kyoto.jp)

Harae atau harai adalah ritual penyucian dalam agama Shinto. Meski seringkali dideskripsikan sebagai ritual “penyucian”, tetapi harae juga termasuk kedalam ritual pengusir setan atau eksorsisme.

Tujuan dari upacara ini adalah untuk menyucikan manusia, tempat, atau benda dari kotornya jiwa atas dosa-dosa (tsumi) dan najis (kegare). Ritual harae dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membasuh wajah dan tangan menggunakan air dan garam, kemudian pendeta Shinto mengibaskan potongan kertas besar yang sudah disatukan, bernama onusa atau haraegushi, kepada objek yang ingin disucikan. Dalam adat yang lain, ritual ini juga biasaya dilakukan dengan menyipratkan garam ke tubuh manusia yang sehabis menghadiri pemakaman.

 

  1. Masyarakat Gurage, Afrika.
Roh Jahat
Masyarakat Gurage, Butajira, Ethiopia. (Foto: Getty Images)

Bagi orang Gurage di Ethiopia, kerasukan roh adalah sebuah kepercayaan umum. Kerasukan roh biasanya disebabkan oleh budaya masyarakat Gurage mengenai makanan dan kelaparan, Ketika mereka memiliki persediaan makanan yang berlimpah, tekanan budaya memaksa seorang Gurage untuk memutuskan apakah dia akan membaginya dan memenuhi kewajiban sosial, atau menimbun serta memakannya secara diam-diam. Hal ini kemudian menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Kerasukan ditandai dengan gejala hilangnya nafsu makan, mual, dan serangan sakit perut yang parah. Jika semakin parah, korban bisa pingsan, sulit bernapas, kejang, gemetar, bahkan kelumpuhan dalam skala yang sudah ekstrim.

Jika korban tidak bisa sembuh secara alami, dukun atau sagwara akan dipanggil. Setelah sagwara menentukan nama roh melalui ramalan singkat, dia akan melakukan ritual rutin untuk mengusir roh tersebut. Ritual ini ditandai dengan sesembahan hidangan yang terbuat dari pohon ensete (tanaman sejenis jantung pisang), mentega, dan cabai merah. Selama ritual ini, kepala pasien ditutup dengan kain, dan pasien kemudian akan memakan sesembahan sementara peserta ritual lainnya berpartisipasi dengan menyerukan nyanyian pemujaan. Ritual ini tidak bisa menyembuhkan pasien secara menyeluruh, tetapi ritual ini berfungsi untuk menghubungkan sagwara dengan roh yang memasuki tubuh pasien sehingga nantinya roh dapat meninggalkan tubuh pasien dengan sendirinya.

Nah, itu lah beberapa ritual pengusir roh jahat yang ada di dunia. Meskipun adanya perbedaan cara di dalamnya, tetapi ritual-ritual tersebut memiliki inti utama yaitu sucinya jiwa, raga, dan hati para umat-Nya.

 

Oleh: Amalia Mumtaz Nabila, Universitas Negeri Jakarta.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?