Majalah Sunday

Valen Chapter 1: Hal yang Tak Terduga

SMA Pramdatya Jakarta merupakan salah satu sekolah elit yang terkenal di Jakarta, hanya siswa tertentu saja yang bisa sekolah disana. Kebanyakan siswa disini merupakan anak – anak dari orang terkaya. Gaya hidup siswa disini termasuk tinggi. Hampir kebanyakan siswa disini menggunakan mobil mewah beserta supir pribadi untuk berangkat ke sekolah saja. Kelasnya pun disesuaikan dengan kekayaan harta yang ada, semakin banyak hartanya semakin tinggi grade kelasnya. Salah satunya kelas  2A.

Kelas 2A merupakan kelas tertinggi di kelas 2. Kelas ini hanya berisikan 10 orang saja, tetapi ada 1 orang yang bukan dari keluarga terkaya. Melainkan, ia masuk karena prestasi nya yang sangat cemerlang. Bagaimana tidak, ia merupakan anak beasiswa di SMA Pramdatya Jakarta. Kepintarannya jangan disepelekan. Namanya Valencia biasa dipanggil Valen, karena kepintarannya banyak yang benci sama dia. Sehingga, Valen tidak punya teman di kelas itu.

Valen yang terbiasa dengan duduk di  belakang dengan meja yang penuh coretan tinta merah, hal ini merupakan hal yang biasa. Hampir setiap hari ia mendapatkan coretan tinta merah di mejanya “DASAR MISKIN !!!”. Valen pun menghapus tinta tersebut dengan tisu basah. Setiap jam sekolah maupun istirahat, Valen terbiasa duduk di belakang dan sendiri. Terkadang, Valen membawa laptop untuk sekedar mengetik ataupun melakukan zoom dengan orang lain. Hanya saja, saat melakukan zoom. Orang tersebut tak pernah menampakan wajahnya, yang dilihat hanya layar merah. Tetapi, Valen sering berbicara selayak orang sedang mengobrol. Teman – teman kelasnya merasa bingung dengan sikapnya.

Senin, 10 Januari 2021

Saat teman kelasnya yang bernama Carmine masuk ke kelas pada saat jam istirahat untuk mengambil botol minum. Di kelas itu hanya ada Valen saja. Valen seperti biasa sedang mengobrol dengan orang via zoom. Hanya saja kali ini berbeda, tatapannya kosong dan wajahnya pucat seperti orang mati. Kelas pun menjadi sunyi dan mencengkam. Carmine pun cepat – cepat mengambil botol minum dan langsung ke kantin. Dalam perjalanan ke kantin, Carmine terus berpikir ada apa dengan Valen.

Selasa, 11 Januari 2021

Kring…kring…

Bel masuk kelas berbunyi.

Saat pelajaran Matematika, Carmine merasa tidak fokus karena memikirkan kejadian Valen kemarin.

“Bu, saya izin ke toilet ya,” kata Carmine

“Iya, tapi jangan lama – lama ya Car,” kata bu Celine selaku guru Matematika.

Carmine pun ke toilet untuk cuci tangan dan bercermin. Tiba – tiba Valen keluar dari wc.

Carmine pun kaget melihat Valen yang habis keluar dari wc. Valen pun ikut cuci tangan di wastafel.

“Val, kapan lu ke wc nya ?” kata Carmine yang sedikit takut karena hawa di WC sangat berbeda, ketika Valen keluar dari WC.

“5 menit yang lalu,” kata Valen

“Oh,,,heheh gak liat gua, lu keluar tadi,” kata Carmine.

Tiba – tiba, Valen pun langsung menjulurkan tangan dengan paksa untuk memberikan selamat. Tangan Carmine yang tidak bisa mengelak pun harus merasakan sakit, karena kuatnya eratan tangan Valen.

“Selamat bergabung Carmine,” kata Valen sambil tertawa yang begitu menyeramkan dan tangannya sangat dingin.

Penulis : Anggita Nur F.S | Politeknik Negeri Media Kreatif

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?