Majalah Sunday

Ungkapan Penyesalan dalam Bahasa Inggris? Yes We Can!

Ungkapan Penyesalan
Kalau mau ungkapan penyesalan kalian terhadap orang lain atau siapapun, ungkapin aja ya. Mau ungkapan penyesalan dalam Bahasa Inggris? Siapa takut! Contekan lengkapnya di sini, baca terus ya…

Materi ini cocok banget untuk Sunners loh jika ingin ungkapan penyesalan diri di masa lalu sebagai self evaluation agar tidak mengulangi kejadian tersebut di masa depan. Tidak perlu dipendam terlalu lama Sunners, ungkapin aja semua nya nggak apa-apa kok, biar suasana hati kalian tenang, dan terhindar dari kehidupan yang toxic. Ungkapan penyesalan itu nggak masalah kok, asal setelah itu kita semangat dan introspeksi diri.

  • Mixed Conditional
Rumus 1 :

Present result, past condition = Subject + would + verb 1 + if + past perfect tense Atau Past condition, present result = If + past perfect tense (,) subject + would + verb 1

Rumus 2 :

Past result, present condition = Subject + would have + verb 3 + if + past tense Atau Present condition, past result = If + past tense (,) subject + would have + verb 3 Aturan dalam type Mixed Conditional yaitu :

“Kondisi yang masih terjadi di masa sekarang menghasilkan kejadian di masa lalu, atau juga kejadian di masa lalu menghasilkan kondisi di masa sekarang”.

Tipe ini juga biasanya dipakai untuk kalimat menyatakan kondisi saat ini penyebabnya bisa terjadi kejadian di masa lalu, atau sebaliknya.

Example: We wouldn’t be so hungry if we had eaten breakfast first. (Kita tidak akan begitu lapar jika kita sarapan terlebih dahulu.) Atau If we had eaten breakfast first, we wouldn’t be so hungry. (Jika kita sarapan dulu, kita tidak akan begitu lapar.)

Example: I would have passed the interview if my English was better. (Saya akan lulus wawancara jika bahasa Inggris saya lebih baik.) Atau If my English was better, I would have passed the interview. (Jika bahasa Inggris saya lebih baik, saya akan lulus wawancara.)

Nah untuk conditional tipe ini, diibaratkan seperti peribahasa “Apa yang akan kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai”. Nah biasanya mengingatkan kesalahan dan kelalaian kita di masa lalu, akan berdampak banget di masa yang akan datang. So, ketika kalian mau melakukan sesuatu, dipikirkan dulu dan dipertimbangkan baik baik ya, agar kita tidak menyesal nantinya. Yuk, terus introspeksi diri sendiri agar kalian merasa lebih bahagia dalam melakukan sesuatu. Semangat terus Sunners…

Oh iya, pada Conditional Sentence sebenarnya juga bisa kok tanpa menggunakan kata “if”, bisa juga dengan kata yang lainnya, namun maknanya juga sama. Aku bakal jelasin satu per satu kata-kata apa saja yang bisa kalian gunakan untuk membuat Conditional Sentence tanpa menggunakan “If”. Check it out!

Conditional without If

Kita dapat menggunakan Conditional Sentence tanpa menggunakan If yaitu terdiri dari:

  • Assuming that

Penggunaan “assuming that “ yaitu menggantikan “if” dengan “assuming that” .

Example: “If we study hard, we will pass the exam” menjadi “Assuming that we study hard, we will pass the exam.”

  • Provided that

Penggunaan “provided that “ yaitu menggantikan “if” dengan “provided that” .

Example: “If we study hard, we will pass the exam” menjadi “Provided that we study hard, we will pass the exam.”

  • Suppose

Penggunaan “suppose“ yaitu menggantikan “if” dengan “suppose” .

Example: “If we study hard, we will pass the exam” menjadi “Suppose we study hard, we will pass the exam.”

  • As long as

“As long as” artinya “selama”, yang digunakan untuk menekankan durasi sebuah kondisi.

Example: “I will buy coffee from here as long as it’s on sale.” “As long as” menekankan pada durasi diskon/sale.

  • So long as

Penggunaan “so long as” sama seperti “as long as”, namun lebih digunakan dalam konteks informal.

Example: You can borrow my car so long as you clean it every week.

  • Unless

“Unless” artinya “kecuali jika”, yang menggambarkan kebalikan dari pernyataan yang sebenarnya (membuat kalimat dari positif ke negatif atau sebaliknya).

Example: We will pass UTBK if we study hard. (Kita akan lolos UTBK jika kita belajar sungguh-sungguh)

Apabila “if” diganti dengan “unless”, maka menjadi “We will pass UTBK unless we don’t study hard”.

  • Should

Rumus: Should + Subject + Infinitive (verb 1) + rest of the sentence

Example: If we study hard, we’ll pass UBTK menjadi Should we study hard, we’ll pass UTBK

Example: “If she has any questions, she can ask the teacher” menjadi “Should she have any questions, she can ask the teacher.”

Tips dan Trik sentence should: apabila menggunakan kata “should”, ganti “has” ke “have”

  • Were…to…

Rumus:

Were + Subject + to + Infinitive (verb 1)

Example: Were you to listen to your mother, you wouldn’t get bad luck.

  • Had

Rumus:

Had + Subject + Past participle (verb 3) + …..

Example: If I had studied harder in college, I would have gotten that scholarship menjadi Had I studied harder in college, I would have gotten that scholarship.

Dalam menggunakan Conditional Sentence, ada juga digunakan untuk mengungkapkan ucapan yang berisi harapan. Contohnya: “We wish you a Merry Christmas and a happy New Year” kalimat seperti ini juga termasuk Conditional Sentence, bestie.

Ada beberapa fungsi kata “wish” yang perlu diketahui, di antaranya:

  • Conditional Using Wish

Kita dapat menggunakan kata wish dalam conditional sentence sebagai ucapan. Namun juga dapat digunakan dalam kondisi lainnya, yaitu:

  • Wish and Regret

Wish and Regret digunakan untuk menyatakan sesuatu yang nggak mungkin terjadi di masa sekarang, atau menyesal karena sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu nggak bisa diubah lagi. Wish and regret memiliki dua jenis, yaitu present wishes dan past wishes (regrets).

Present wishes, ketika sesuatu nggak mungkin terjadi di masa sekarang.

Rumus: Wish/wishes + past tense

Example: I wish I could see my grandma.

Past wishes, ketika menyesali sesuatu yang terjadi di masa lalu tetapi tidak pernah kembali seperti semula. Ibaratnya dalam peribahasa “Nasi sudah menjadi bubur”

Rumus: Wish/wishes + past perfect tense

Example: I wish I had met you sooner.

  • Wish or Want

Wish or Want digunakan untuk menyatakan keinginan. “Wish” digunakan dalam konteks formal, sedangkan “want” cenderung berada dalam konteks informal.

Rumus: Wish/wishes + to + verb 1 + …..

Example: I wish to speak to your teacher..

  • To Complain

To Complain digunakan untuk menyatakan harapan sekaligus komplain akan hal tersebut.

Rumus: Wish/wishes + object (harapannya untuk siapa) + would + verb 1

Example: I wish my dad would stop smoking.

Example: I wish she wouldn’t work late so often.

  • To Wish Someone

To Wish Someone digunakan untuk memberikan harapan kepada seseorang.

Rumus: Wish/wishes + indirect object (buat siapa) + direct object (harapannya apa)

Example: I wish you a merry Christmas!

– Bagaimana Sunners materi kali ini?  Walaupun cukup padat dan banyak, semoga kalian bisa memahaminya ya.

Penulis: Freddy Luis, Universitas Kristen Indonesia

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?