Penulis: Ryan Nugraha – Universitas Brawijaya
Editor: Ryan Nugraha – Univeristas Brawijaya
Kota kecil itu memiliki banyak cerita misteri yang tersebar di kalangan warganya, namun tak ada yang lebih terkenal daripada teror hantu di perpustakaan tua di ujung jalan. Bangunan yang berdiri megah sejak era kolonial itu masih menyimpan ribuan buku kuno, yang jarang tersentuh oleh tangan manusia. Namun, bukan koleksi buku-bukunya yang menarik perhatian, melainkan kisah menyeramkan tentang sosok hantu yang kerap muncul di balik rak buku saat malam tiba.
Cerita ini bermula ketika perpustakaan itu mulai beroperasi hingga larut malam untuk memberi kesempatan kepada siswa yang membutuhkan tempat tenang untuk belajar. Namun, setelah malam tiba, suasana perpustakaan itu berubah menjadi sangat mencekam. Beberapa orang saksi mata melaporkan bahwa mereka melihat bayangan misterius bergerak cepat di antara rak-rak buku, seperti ada seseorang yang mengintip dari balik sana. Yang lebih menyeramkan, mereka mendengar suara-suara aneh, seperti bisikan halus, namun tak dapat ditangkap dengan jelas apa yang diucapkan.
Keanehan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang penjaga malam bernama Pak Suryo. Dia menggambarkan pengalaman mengerikan yang dialaminya saat melakukan patroli rutin di dalam perpustakaan. Pada awalnya, semuanya terasa normal. Tapi tiba-tiba, lampu-lampu di sudut ruangan berkedip-kedip dan hawa dingin menyeruak entah dari mana. Pak Suryo mencoba menenangkan diri, meyakini bahwa itu hanya imajinasinya saja. Namun, saat dia berbalik menuju pintu keluar, matanya menangkap bayangan hitam yang bergerak di antara rak buku.
Dengan penuh keberanian, Pak Suryo mendekati rak tersebut. Jantungnya berdegup kencang, setiap langkah yang diambilnya terdengar begitu nyaring di telinganya sendiri. Saat dia sampai di rak itu, tak ada siapa-siapa. Namun, yang membuat bulu kuduknya meremang, dia menemukan sebuah buku terjatuh dengan posisi yang sangat aneh, seolah-olah ada seseorang yang baru saja menyingkapnya dengan terburu-buru.
Cerita-cerita seperti ini terus berulang, dan makin banyak saksi mata yang melaporkan kejadian serupa. Beberapa pengunjung yang datang untuk belajar hingga malam hari juga mengaku mengalami hal-hal yang tidak bisa dijelaskan. Mereka mendengar suara langkah kaki yang mengikuti mereka, namun saat mereka memeriksa sekeliling, perpustakaan itu kosong, hanya ada mereka sendiri.
Salah satu cerita yang paling terkenal adalah pengalaman seorang mahasiswa bernama Rina. Malam itu, Rina sedang menyiapkan tugas akhirnya. Dia memilih sudut perpustakaan yang jarang dikunjungi orang karena di situ suasananya sangat tenang. Namun, ketenangannya segera berubah menjadi mimpi buruk ketika dia merasa ada yang mengawasinya. Dia mencoba mengabaikan perasaan itu, namun semakin malam, perasaan itu semakin kuat. Hingga akhirnya, ketika dia menengok ke arah rak di sebelahnya, dia melihat sebuah tangan putih pucat yang menonjol dari balik buku-buku di sana.
Rina langsung berteriak dan lari keluar perpustakaan. Ketika penjaga malam tiba, mereka tidak menemukan apa-apa. Buku-buku di rak masih tersusun rapi, tidak ada tanda-tanda gangguan. Meskipun begitu, kejadian itu menyebar luas dan memperkuat keyakinan banyak orang bahwa perpustakaan itu memang dihuni oleh sesuatu yang tidak kasat mata.
Beberapa orang mencoba mencari penjelasan logis atas kejadian-kejadian aneh tersebut. Mereka beranggapan bahwa mungkin ada fenomena alam atau gangguan elektromagnetik yang menyebabkan halusinasi. Namun, tidak sedikit yang percaya bahwa ini adalah ulah arwah penasaran yang tidak tenang. Menurut legenda setempat, perpustakaan tersebut dibangun di atas bekas kuburan, dan mungkin ada roh yang terganggu oleh kehadiran manusia di tempat itu.
Perpustakaan Tua, pict by canva.com
Cerita teror hantu perpustakaan di balik rak buku saat malam tiba ini mungkin hanyalah sebuah legenda urban yang diceritakan dari mulut ke mulut. Namun, bagi mereka yang telah mengalami kejanggalan itu, kisah ini lebih dari sekadar mitos—itu adalah kenyataan yang tak bisa mereka lupakan. Terlepas dari benar atau tidaknya, kisah ini tetap menjadi bagian dari warisan kota, mengingatkan kita bahwa tidak semua hal dapat dijelaskan dengan logika dan ilmu pengetahuan.
Di akhir hari, apa pun yang terjadi di perpustakaan tua itu, entah hanya bayangan atau sosok nyata dari dunia lain, tetap menjadi misteri yang menghantui pikiran banyak orang. Cerita ini akan terus hidup, diceritakan oleh generasi ke generasi, menjaga rasa takut dan penasaran yang selalu menyertai setiap kisah misteri yang tak terpecahkan. Jadi, jika Anda berani, datanglah ke perpustakaan itu di malam hari dan saksikan sendiri—apakah Anda akan menjadi saksi berikutnya dari teror hantu di balik rak buku?
*****
Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.