Penulis: Imani – UNJ
Siapa sih yang nggak tau Taylor Swift? Sosok penyanyi wanita asal Amerika Serikat ini sudah memiliki banyak sekali prestasi yang saking banyaknya sulit untuk disebutkan satu per satu. Bahkan, Taylor Swift kini dijadikan sebagai mata kuliah di Harvard University, loh!
Taylor Swift dinobatkan sebagai milyuner yang salah satunya karena suksesnya konser The Eras Tour yang pertama kali dimulai tahun 2023 ini, di mana kekayaannya murni dari penghasilannya sebagai penyanyi. Selain itu, baru-baru ini juga Taylor Swift dinobatkan sebagai “Person of The Year 2023” oleh Majalah Time.
Masih ada banyak lagi prestasi Taylor Swift yang tidak bisa disebutkan satu per satu karena saking banyaknya, tapi yang jelas Taylor Swift memiliki segudang pencapaian yang bisa kamu ambil sebagai motivasi dan inspirasi kamu buat meraih mimpi.
Antara cegil dan Taylor Swift
Mungkin Sunners juga sering denger istilah “cegil” yang seringkali dikaitkan dengan para pendengar lagu Taylor Swift. Cegil sendiri adalah singkatan dari cewek gila yang artinya ugal-ugalan dalam menghadapi segala situasi, salah satunya percintaan.
Memang ada banyak sih lagu-lagu Taylor Swift seputar percintaan, mulai dari yang galau sampai yang sayang brutal ke pasangannya. Mungkin karena itulah cewek-cewek yang dengerin lagu Taylor Swift disebut sebagai cegil. Padahal, nggak semua lagu Taylor Swift tentang percintaan, loh!
Ada salah satu lagu Taylor yang liriknya ia gunakan sebagai salah satu pidato kelulusan S3-nya di New York University, kurang lebihnya begini:
Scary news is: You’re on your own now.
(Berita menakutkannya: Kamu sendirian sekarang.)
Cool news is: You’re on your own now.
(Berita kerennya: Kamu sendirian sekarang.)
Fyi, Taylor Swift mengutip lirik lagunya yang berjudul You’re on Your Own, Kid dari albumnya yang berjudul “Midnight”, dan lagu tersebut bukanlah lagu yang membahas percintaan. Makna dari lagu itu adalah bahwa kesendirian memang menyakitkan, karena apa-apa kita harus mandiri. Tapi, dengan sendirian itulah kamu bisa berusaha untuk meraih mimpi-mimpi kita yang belum tercapai.
Itulah yang ingin Taylor Swift sampaikan di lagu serta pidato kelulusannya. Kalau cegil-cegil pendengar Taylor Swift juga mendengarkan lagu ini, berarti kata “gila” yang ada dalam kata cegil itu sendiri nggak selalu berkonotasi buruk, ‘kan? Karena berarti cegil-cegil itu merasa relate sama Taylor Swift yang juga berjuang keras untuk bisa mewujudkan mimpinya.
Sepak terjang karir Taylor Swift
Awal lahirnya album "Reputation"
Mungkin beberapa Sunners yang Swifties ada yang tahu tentang perjalanan panjang Taylor Swift untuk bisa mencapai posisi setinggi sekarang. Semua jalan pastinya tidak ada yang mulus, pun dengan jalan karir Taylor yang jatuh-bangunnya sudah tidak terhitung berapa kali.
Tahun 2016, karir Taylor Swift sebagai penyanyi mengalami kemunduran yang sangat besar. Berbagai pihak mulai dari haters sampai selebriti papan atas turut membenci Taylor melalui media sosialnya, menyebarkan kata-kata kebencian serta sindiran yang ditujukan untuk mem-bully Taylor Swift, tak terkecuali isi komentar Instagram Taylor Swift.
Media massa juga turut menjatuhkan Taylor Swift dengan artikel-artikel gosipnya yang berisi berita-berita palsu terkait Taylor. Emoji ular (
) membanjiri media sosial yang ditujukan untuk Taylor Swift, ditambah #TaylorSwiftisoverparty juga sempat trending di Twitter. Tapi apa yang dilakukan Taylor Swift setelah itu?
Tahun 2017, Taylor Swift comeback dengan albumnya yang berjudul “Reputation”. Di albumnya tersebut, Taylor menjadikan ular sebagai ikon baru pada dirinya, sebagai balasan untuk haters yang menjuluki dia wanita ular. Album “Reputation” sendiri menjadi album dengan satu juta penjualan di minggu pertamanya, menjadikan album ini sebagai comeback besar Taylor Swift setelah mengasingkan diri dari publik selama setahun yang mana ia di-bully habis-habisan.
Sejarah rumit "Taylor's Version"
Tidak sampai di situ saja, di tengah-tengah kesuksesan karirnya Taylor harus mengalami musibah di mana lagu-lagu ciptaannya diakuisisi oleh orang lain. Hal itu menyebabkan Taylor tidak bisa mendapatkan royalti dari lagu-lagu ciptaannya, padahal total album yang sudah ia produksi saat itu mencapai enam album jatuh ke tangan orang lain.
Dari situlah Taylor termotivasi untuk merekam ulang album-album lamanya yang saat ini dikenal dengan sebutan “Taylor’s Version”. Makanya, Swifties banyak yang memilih untuk mendengarkan lagu-lagu Taylor dengan tambahan judul “Taylor’s Version” karena lagu-lagu tersebut sudah dimiliki oleh Taylor secara penuh.
Bagi Taylor, tidak ada yang tidak mungkin untuknya. Selama kamu mau berusaha untuk bangkit lagi dari keterpurukan, semuanya pasti akan bisa tercapai sesuai hasil yang diinginkan meskipun jalannya tidak lancar. Tapi karena ketidaklancaran itulah, prosesnya membentuk kamu untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menambah pengalaman hidup kamu yang berharga.
Kurang lebihnya begitulah yang bisa kita ambil dari sepak terjang perjalanan karir Taylor Swift sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu yang bisa kita aplikasikan di kehidupan kita sehari-hari. Jadi buat para cegil dan cogil Sunners yang demen dengerin Taylor Swift ataupun nggak, tetap semangat meraih impian kamu ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
