Entah ia yang terlalu berani untuk membirukan luka.. Atau aku yang terlalu takut menyimpulkan bahwa itu luka.. Entah ia yang terlalu kuat untuk membekukan waktu.. Atau aku yang melulu meragu.. Baru kumengerti bahwa rumah tidak melulu ditanya oleh kata tanya “apa?” melainkan dapat menjadi “siapa?” Begitu pula dengan pergi, padamu bukan lagi “ke mana?”,… Continue reading Beku