Kenali Gejala Skizofrenia dan Penanganannya
Penulis: Fenina Mutia Ratna – UNJ
Sunners, pernahkah kalian mendengar istilah ‘Skizofrenia’? Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Menurut data dari WHO (World Health Organization), pada tahun 2018, terdapat 23 jiwa di seluruh dunia yang terkena skizofrenia, sedangkan di Indonesia, berdasarkan hasil data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menyatakan bahwa penderita skizofrenia mencapai 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1000 penduduk.
Berdasarkan dari data riset di atas, menandakan bahwa skizofrenia banyak diderita oleh banyak orang, lho, Sunners. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus aware terhadap gejala skizofrenia, karena hal ini bisa menyerang diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Maka dari itu, yuk simak info di bawah untuk mencari tahu lebih dalam apa itu skizofrenia, gejala skizofrenia, serta penanganannya!
Ilustrasi Skizofrenia, pict by canva.com
Sebelum Cek Gejala Skizofrenia, Pahami Dahulu Hal Ini
Menurut WHO (2019), Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, konsep diri dan perilaku. Sedangkan menurut NIMH (National Institute of Mental Health), Skizofrenia merupakan penyakit mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Penyebab dari skizofrenia belum diketahui secara pasti, namun peneliti memperkirakan bahwa skizofrenia dapat disebabkan oleh faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor psikososial (merupakan hubungan antara kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental atau emosinya).
Inilah Gejala Skizofrenia
Gejala penderita skizofrenia ditandai dengan gangguan signifikan pada seseorang dalam melihat realitas dan adanya perubahan perilaku sebagai berikut:
- Delusi yang berkepanjangan: orang tersebut mempunyai keyakinan tetap bahwa sesuatu itu benar, meskipun sebenarnya tidak ada atau tidak terjadi;
- Halusinasi yang terus-menerus: orang tersebut seperti mendengar, mencium, melihat, menyentuh, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada;
- Pemikiran tidak teratur, yaitu sering terlihat sebagai ucapan yang campur aduk atau tidak relevan;
- Perilaku yang sangat tidak terorganisir, misalnya orang tersebut melakukan hal-hal yang tampak aneh atau tanpa tujuan, atau orang tersebut mempunyai respons emosional yang tidak terduga atau tidak tepat sehingga mengganggu kemampuannya untuk mengatur perilakunya;
- Timbul gejala negatif, seperti ketidakmampuan untuk merasakan minat atau kesenangan, dan penarikan diri dari pergaulan;
- Agitasi ekstrim, yaitu muncul perasaan gelisah, jengkel, marah, hingga gugup yang ekstrim pada seseorang.
- Penderita skizofrenia sering kali mengalami kesulitan terus-menerus dengan kemampuan kognitif atau berpikirnya, seperti ingatan, perhatian, dan pemecahan masalah.
Ilustrasi Delusi, pict by canva.com
Cara Mengatasi Gejala Skizofrenia
Skizofrenia tidak bisa disembuhkan. Pasien skizofrenia biasanya membutuhkan perawatan seumur hidup. Menurut informasi dari Life Stance Health, penderita skizofrenia yang hidup tanpa pengobatan memadai memiliki kesehatan mental yang lebih buruk. Tanpa pengobatan, skizofrenia bisa berkembang menjadi penyakit mental lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan kecemasan, dan depresi. Untuk mengatasinya, terdapat beragam pilihan perawatan yang efektif untuk penderita skizofrenia, termasuk pengobatan, psikoedukasi, intervensi keluarga, terapi kognitif-perilaku, dan rehabilitasi psikososial (misalnya, pelatihan kecakapan hidup).
Ilustrasi Psychosocial Support, pict by canva.com
Nah, itu tadi pembahasan terkait skizofrenia, Sunners! Semoga infonya bisa menambah wawasan kalian, ya! Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya, see you!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
