Majalah Sunday

Adaptasi Kebiasaan Baru Saat Wajib PTM Terbatas 2022

Penulis: Astrid Charoline Deni, SMAK Penabur Summarecon Bekas
Editor: Siti Nurfathonah – UNY

Dalam adaptasi kebiasaan baru karena PTM terbatas 2022, pastinya keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Jumeri sebagai Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengatakan bahwa pada awal Januari 2022, semua satuan pendidikan pada wilayah PPKM level 1 sampai dengan level 3 wajib melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Alasan mengapa PTM harus dilakukan adalah demi kepentingan integritas dalam belajar seorang anak. Guna mengoptimalkan keselamatan dan keamanan, kita patut menerapkan protokol kesehatan (Prokes) bagi setiap insan pendidikan. Selanjutnya kesiapan satuan pendidikan mengikuti aturan sesuai SKB 4 Menteri dan juga pengawasan dari Satgas COVID-19 baik di level sekolah hingga kabupaten/kota juga penting. 

Siswa Butuh Adaptasi Kebiasaan Baru
Ilustrasi Adaptasi Kebiasaan Baru.

Mengapa Siswa Juga Butuh Adaptasi Kebiasaan Baru ini?

Selain kesiapan satuan pendidikan dan tenaga pendidik, siswa juga harus bisa adaptasi dengan kebiasaan baru di sekolah yang menjadi PTM. Tak terasa sudah 2 (dua) tahun semua anak melakukan pembelajaran daring di rumah. Pastinya kita semua juga akan merasa kaget dan tidak terbiasa dengan hal baru yang sudah lama tidak dilakukan. Anak-anak disarankan untuk memulai beradaptasi kebiasaan ini secara pelan-pelan, karena kita tahu sudah terbiasa belajar melalui Zoom ataupun media lainnya namun tiba-tiba harus kembali belajar di sekolah langsung.

Mengoptimalkan Proses Belajar-Mengajar di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Dalam menghadapi kembali pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) pada tahun 2022. Orang tua harus bisa mendukung dan membantu anak dalam saat adaptasi karena PTM ini. Kita tidak perlu khawatir, apabila di satuan pendidikan ditemukan kasus, maka sekolah perlu berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan atau biasa disebut dengan fasyankes terdekat untuk tindak lanjut secara medis sesuai standar yang ditentukan. 

Dengan demikian sekolah perlu mengadakan konseling psikologis untuk siswa-siswi agar bisa dituntun saat PTM agar dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Kerja sama dan komitmen seluruh bagian, baik tenaga pendidikan, orang tua, masyarakat, serta para pemerintah, diharapkan anak-anak lebih siap lagi saat adaptasi kebiasaan baru yang akan diterapkan di sekolah saat melaksanakan PTM terbatas. Hal ini diperlukan untuk memastikan keamanan, keselamatan, juga kenyamanan setiap pelajar dalam mendapatkan pendidikan secara tatap muka di sekolah masing-masing.

*****

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 650
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?