Majalah Sunday

Siaran Pers-Trio Pikabo Exhibition

 

Jakarta, 27 Januari 2021– Karakter IP lokal Indonesia menyelenggarakan pameran instalasi perdana yang bertajuk Trio Pikabo Exhibition sejak 10 Januari hingga 15 Maret 2022 di Level 5 Plaza Indonesia. Beranggotakan Apoci, Mba Nana, dan Tui Tui, Trio Pikabo merupakan sekelompok hantu lucu yang ingin berteman dengan manusia. Karakter Trio Pikabo diciptakan oleh Evan Aditya terinspirasi dari hantu nusantara dengan latar belakang unik, dimana para hantu terlahir dari tanaman. Mba Nana dari Pisang, Tui Tui dari Kalpataru, dan Apoci dari Kamboja, sehingga tanaman kelahiran mereka inilah yang membentuk abreviasi dari Trio Pi-Ka-Bo.

Setelah melangsungkan debut perdana melalui video musik dengan visual animasi tiga dimensi kolaborasi antara Trio Pikabo dan Studio Raboon pada tahun 2021 lalu, kali ini Trio Pikabo hadir kembali untuk menyapa masyarakat dengan pameran instalasi interaktif. Tidak tampil sendirian, Trio Pikabo menggandeng The 1984 sebagai salah satu kolaborator yang turut serta mendesain instalasi pameran ini, khususnya instalasi yang terdapat di area Window Display dari Trio Pikabo Exhibition.

Berangkat dari kerinduan akan kenangan masa kecil, Trio Pikabo dan The 1984 mengajak masyarakat untuk tenggelam dan mengingat kembali masa kanak-kanak melalui instalasi lansekap yang dipenuhi dengan pesawat dan bunga-bunga kertas karya tangan berlatar belakang ilusi optikal kinetik sebagai metafora dari terhubungnya dunia Trio Pikabo yang penuh keceriaan dan dunia manusia.

“Trio Pikabo aku ciptakan untuk memberikan sudut pandang baru ke masyarakat, bahwa visual hantu itu tidak selalu terlihat menyeramkan, tapi juga bisa dikemas menjadi karakter lucu, dengan nuansa yang fun dan latar belakang berbeda bahwa hantu sebetulnya ingin berteman dengan manusia. Dimulai dari video musik yang juga membawa kita ke ingatan lampau tentang animasi tahun 90-an, kita membawa kembali konsep itu dalam format lain yaitu pameran ini. Kita ingin menghadirkan ingatan tentang kenaifan kita di masa kecil, dan hal-hal menyenangkan lainnya yang sudah lama tidak kita lihat dan rasakan kembali sebagai orang dewasa lewat tiga karakter ini. Dan tentunya pameran ini juga merupakan media bagi Trio Pikabo untuk mengajak kita, manusia, untuk bersenang-senang bersama dan berteman dengan mereka,” ujar Evan Aditya.

       

       

“Atas latar belakang cerita tersebut, kami mengolah dan mengkonsepkan cerita itu menjadi satu instalasi di mana kenangan masa kecil kita hadirkan secara langsung disini seperti pesawat kertas yang dulu seringkali kita buat dan mainkan waktu masih jadi anak-anak, dan padang rumput berbunga. Hal-hal ini adalah bahasa visual yang ingin Trio Pikabo sampaikan ke audiens, kalau mereka ingin berteman, dan dunia ini jadi lebih menyenangkan kalau kita bisa saling berteman dan menerima perbedaan” imbuh Taja Sukarya dari The 1984.

Selain instalasi kolaborasi Trio Pikabo dan The 1984, pengunjung juga dapat menikmati musik Trio Pikabo lewat Augmented Reality filter dari instalasi Trio Pikabo Jukebox, berfoto dengan patung Trio Pikabo menggunakan filter Instagram untuk melihat berbagai penyamaran Trio Pikabo di instalasi Trio Pikabo Incognito, serta menuliskan surat sapaan dan ajakan berteman melalui instalasi Trio Pikabo Pen Pal, lalu mengirimkan surat tersebut lewat kotak surat yang terhubung dengan dunia Trio Pikabo.

Pameran ini dapat terselenggara dengan dukungan dari Plaza Indonesia selaku Venue and Community Partner, Menimize selaku Vendor Partner, dan RJ Paper Indonesia selaku Materials Partner.

 

Tentang Trio Pikabo

Trio Pikabo adalah karakter yang terinspirasi dari hantu Indonesia ciptaan Evan Aditya. Trio pikabo tidak hanya menghadirkan visual baru dari hantu yang biasanya menakutkan jadi menggemaskan, tetapi juga perspektif baru bahwa hantu berasal dari tumbuhan dan memiliki emosinya sendiri seperti manusia. Evan Aditya menciptakan Trio Pikabo untuk mengatasi ketakutannya dan berharap masyarakat juga dapat melihat hantu dengan sudut pandang yang baru.

 

Tentang The 1984

The 1984 adalah gagasan Andreas Junus dan Irawandhani Kamarga selaku Art Director yang suka mengeksplorasi eksekusi kreatif atas suatu desain. Bersama Johansyah Moechtar yang menangani sisi manajerial, mereka mendirikan The 1984 sebagai konsultan kreatif di Jakarta. Beragam proyek dan personaliti yang mereka jumpai dalam 7 tahun terakhir telah membawa mereka ke perjalanan seru dalam pemecahan masalah eksploratif di industri desain.

 

 

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?