Majalah Sunday

Siapa Bilang Pelajar Gak Bisa Jadi Wartawan?

Berkreasi dalam bidang jurnalistik bisa dilakukan semua pihak, tak terkecuali pelajar sekolah.

Halo Sunners! Berdasar Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985, tanggal 9 Februari ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional.

Mendengar kata “pers” tentunya yang kita ingat adalah seorang wartawan yang memiliki tugas jurnalistik atau kegiatan meliput dan melaporkan berita.

Umumnya yang kita ketahui tentang pers adalah pers umum yang berbentuk badan hukum dalam penyampaian berita, dan pers warga yang lahir dari partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengumpulan, pelaporan dan penyampaian berita. 

Dua jenis pers tersebut lumrah berjalan dalam kegiatan jurnalistik. Namun, bisakah pers dijalankan pada lingkungan sekolah dengan pelajar yang menjadi wartawannya?

Pers di Lingkungan Sekolah

Sejarah telah mencatat bahwa tulisan yang dibuat pelajar, mahasiswa dan kaum cendekiawan berhasil menumbuhkan semangat kebangsaan yang kemudian mewujudkan Indonesia merdeka. 

Jika dahulu mereka bisa, saat ini kita pasti bisa melakukannya Sunners.

Wadah pers di sekolah adalah ekstrakulikuler, bukan UU Pers. Seperti diatur pada Permendikbud Nomor 62 Pasal 3 ayat 1b Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler inilah Sunners bisa membentuk sebuah media. Media di sini sebagai sarana penyampai pesan dari aktivitas jurnalistik pers di lingkungan sekolah. 

Lalu media apa saja yang bisa digunakan? Simak infografis di bawah ini ya Sunners.

Infografis by Majalah Sunday

Pada intinya, aktivitas pers sekolah dan pers umum adalah sama ya Sunners! Keduanya sama-sama menjadi lembaga yang menyampaikan informasi dan harus bertanggung jawab pada publik atas informasi yang disampaikan. 

Pemilihan media sebagai sarana pendukung aktivitas pers harus diperhatikan. Sunners harus memilih media mana yang cocok untuk pers sekolah. 

Pilihlah media yang menggunakan sedikit modal dan waktu penerbitan yang tepat. 

Media Sekolah Menjadi Poin Akreditasi Sekolah

“Media sosial dan website masuk jadi poin akreditasi. Akreditasi tidak hanya dilihat dari kemampuan sekolah dan tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran efektif,” ujar Bernardus Yoga, guru dan tim media Strada Nawar.

Yoga mengatakan sekolah memang perlu memiliki media informasi di zaman seperti sekarang. Media di sekolah swasta berperan untuk menarik calon murid baru, sedangkan di sekolah negeri lebih kepada memperkenalkan sekolah tersebut ke khalayak; karena sekolah negeri sudah pasti punya peminat yang banyak.

Sehingga adanya kegiatan pers dinilai membantu mengangkat nama sekolah. Sekolah akan mudah dikenal karena punya media resmi yang menyampaikan informasi dengan jujur dan terbuka.

Sangat mungkin bagi teman-teman pelajar untuk menjadi wartawan dan melakukan aktivitas pers di sekolah. Semuanya bisa dimulai dari diri kita sendiri.

Selamat Hari Ulang Tahun Pers dan Persatuan Wartawan Indonesia!

 

Dionisius Arya, Universitas Kristen Satya Wacana.

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?