Penulis: Panitia Festival Komukino
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang dengan bangga menyelenggarakan kompetisi tari tradisional sebagai bagian dari perayaan Festival 10 Tahun Komukino (Jateng Bungah). Acara ini diadakan pada hari Kamis, 19 Desember 2024, di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang dan berhasil menarik perhatian masyarakat luas.
“Tema “bungah” dalam Bahasa Jawa memiliki arti gembira atau bahagia. Tema ini kami pilih untuk merepresentasikan rasa syukur, semangat, dan kegembiraan dalam merayakan kekayaan budaya Jawa Tengah yang penuh warna dan makna.” – Kata Feby, wakil ketua panitia 10 tahun Festival Komukino.
Feby juga menyampaikan bahwa, “Melalui festival komukino ke 10 Jateng Bungah ini, kami berharap kebahagiaan yang kita rasakan hari ini menjadi inspirasi untuk terus mencintai, melestarikan, dan mempromosikan budaya Jawa Tengah terutama pada generasi muda.”
Dalam 10 tahun Festival Komukino Jateng Bungah ini,terdapat salah satu kompetisi yang menjadi concert yaitu kompetisi tari tradisional yang mana kompetisi ini menarik antusiasme dari masyarakat sekitar dan beberapa sanggar yang ada di Kota Semarang. Para finalis menampilkan hasil tarian terbaiknya dengan berbagai tema yang menarik namun tetap mempertahakan esensial nilai budaya daerah terkhususnya budaya Jawa Tengah.
Syaqra Elviana (19) selaku sebagai salah satu tamu undangan yang ikut menikmati pertunjukan kompetisi tari ini mengatakan bahwa, “Kompetisi tari ini sangat menarik karena seluruh peserta menampilkan tarian terbaiknya serta menggunakan kostum terbaiknya pula, ada yang memakai atribut berbentuk kepala buaya, kepala naga (Warak). Sampai ada yang mengenakan jaring nelayan juga.”
Satu Dekade Festival Komukino: Kompetisi Tari Tradisional Yang Menyala di Panggung Budaya (Oleh: Ersa Aulia Putri – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang)
Pemenang kompetisi tari tradisional 10 tahun Festival Komukino Jateng Bungah diraih oleh Sanggar Sekar Kemuning selaku juara 1. Dan disusul juara ke-2 diraih oleh Sanggar Seni Srimpi dan juara ke-3 di duduki oleh Sanggar Sekar Arum.
Acara ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Universitas Semarang Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Prodi Ilmu Komunikasi, sponsor lokal, serta kolaborasi dengan berbagai komunitas seni. Panitia Festival Komukino telah mempersiapkan serangkaian kegiatan menarik, termasuk workshop tari, pameran seni, dan stan kuliner tradisional, yang menambah kemeriahan acara.
“Acara ini sungguh luar biasa karena dapat menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda yang dikemas dengan cara yang menarik serta tidak membosankan, sehingga banyak anak muda yang akhirnya sadar bahwa sebenarnya budaya kita khususnya di Jawa Tengah itu sangat beragam.” – Ucap Bayu Nugraha sebagai salah satu pengunjung.
*****
Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan penonton, kompetisi tari tradisional ini menjadi momen bersejarah dalam perayaan satu dekade Komukino. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang apresiasi seni budaya yang memperkuat rasa cinta terhadap tradisi Indonesia.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.