Penulis: Sarah Agustina – IPB University
Salicylic acid adalah molekul yang sangat menarik. Asam ini adalah satu-satunya asam di kelompok Beta Hydroxy Acid (BHA) yang terkenal bisa mengeksfoliasi kulit. Fyi, beberapa sifat BHA yang membuatnya sangat membantu kulit adalah karena antiinflamasi dan antibakteri, tetapi yang khusus dari BHA adalah bahwa mereka larut dalam minyak! Artinya mereka dapat menembus pori-pori yang berminyak. Selain itu, bisa juga membantu menghilangkan penyumbatan kecil (komedo), mengatasi noda bekas jerawat, mengeksfoliasi, serta menjaga kulit tetap bersih.
Sebagai perbandingan adalah glycolic acid dan lactic acid yang masuk ke dalam kelompok Alpha Hydroxy Acid (AHA), mereka adalah asam yang larut dalam air sehingga tidak begitu mudah untuk mengakses pori-pori dan tidak seefektif dalam menghilangkan penyumbatan. Oleh karena itu, salicylic acid merupakan asam yang lebih baik untuk dimasukkan ke dalam rutinitas perawatan kulit yang berjerawat.
Sebenarnya apa ya yang dilakukan salicylic acid untuk kulit kita saat kita berjerawat? Nah, mula-mula kita harus memahami bagaimana jerawat timbul.
Jadi, di pori-pori kulit terdapat akar rambut atau biasa disebut folikel rambut. Di folikel rambut ini terdapat kelenjar yang memproduksi minyak yaitu kelenjar sebasea. Kelenjar ini sifatnya baik karena minyak yang dihasilkan berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit. Nah, jerawat bisa timbul jika kelenjar sebasea tersumbat karena produksi minyak yang berlebihan atau penumpukan sel-sel kulit mati. Lalu seiring berjalannya waktu, bakteri pemicu jerawat dapat berkembang biak sehingga menimbulkan peradangan. Peradangan itu lah yang kita sebut jerawat.
So, bahan ini dapat menghilangkan sel-sel kulit mati pada pori-pori yang tersumbat dan juga mengatasi peradangan (jerawat). Tidak hanya itu, asam ini juga membantu mengeksfoliasi sel-sel kulit mati yang mengandung pigmen sehingga bekas jerawat dapat hilang.
Biasanya, asam ini digunakan bersamaan dengan bahan-bahan lain. Jika kamu sangat berjerawat, kamu bisa menggunakan retinoid (salah satu jenisnya adalah retinol) di malam hari dan salicylic acid di pagi hari. Jangan menggunakan kedua bahan ini pada saat yang bersamaan ya! Lalu, dalam memilih produk, pilihlah dengan hati-hati. Banyak produk yang mengandung alkohol terdenaturasi sebagai bagian dari formula untuk membantu melarutkannya dan itu dapat membuat kulit kamu ekstra kering. Jadi carilah produk yang tidak mengandung alkohol untuk memastikan bahwa kamu tidak kehilangan manfaat baik dari salicylic acid. Nah, kalau bicara dosis, disarankan untuk menggunakan produk yang mengandung 1-2% salicylic acid ya!
Fyi, ada bahan yang sering dibandingkan dengan salicylic acid lho! Dia adalah benzoyl peroxide. Alasan keduanya sering dibandingkan karena keduanya sangat efektif sebagai antiinflamasi. Sebenarnya, benzoyl peroxide berpotensi sedikit lebih kuat. Namun kelemahannya adalah bahwa ia tidak benar-benar melakukan hal lain selain antiinflamasi. Sedangkan salicylic acid memiliki manfaat tambahan seperti memperbaiki tekstur kulit dan karenanya sangat membantu dalam mengurangi tanda hitam yang ditinggalkan jerawat. Beberapa orang juga sangat sensitif terhadap benzoyl peroxide dan akan menemukan salicylic acid lebih mudah untuk digunakan.
Salicylic Acid – Dipercaya dalam hal mengatasi jerawat
Wah, pantas saja ya salicylic acid ini hype banget! Asam ini memang pengeksfoliasi yang sangat baik terutama bagi kamu yang memiliki kulit kombinasi berminyak. Asam ini adalah bahan yang sangat bagus untuk dimasukkan ke dalam rutinitas kamu jika kamu rentan terhadap jerawat, tetapi juga menginginkan beberapa manfaat untuk memperbaiki tekstur kulit kamu. Hal yang hebat lagi tentang bahan ini adalah ia hadir dalam banyak tipe produk yang berbeda sehingga ada sesuatu untuk hampir semua orang. Bisa dalam bentuk toner, gel dan spray.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.