Penulis: Dafa – UNJ
Pasti di sini punya yang namanya sahabat dong? Ada gak nih yang pernah suka sama sahabat sendiri? Hubungan persahabatan yang dekat sering kali membangun rasa kenyamanan akan satu sama lain. Berbagi suka, duka, dan segala cerita tentang kehidupan membuat kita menemukan sosok sahabat sebagai seseorang yang sangat memahami dan mendukung kita. Tidak jarang, perasaan itulah yang berkembang dari hanya sahabat—menjadi cinta. Tetapi, perubahan dari sahabat menjadi pasangan pasti merupakan keputusan yang besar, penuh harapan, tetapi juga punya risiko yang tak bisa diabaikan. Jadi, apakah sahabat jadi cinta itu bisa dianggap hadiah yang indah atau justru langkah berisiko?
Perasaan nyaman dan aman adalah fondasi penting dalam hubungan, baik persahabatan maupun cinta. Sahabat sering kali tahu segala sisi kepribadian kita, menerima kekurangan, dan menjadi pendengar setia di saat-saat sulit. Rasa kedekatan ini sering memicu perasaan yang lebih mendalam karena adanya ikatan emosional yang kuat.
Dari kenyamanan di atas pasti ada risiko yang harus siap kita hadapi. Salah satu risiko utama adalah kehilangan hubungan persahabatan jika jalan pendekatan kita tidak berjalan dengan baik. Bagi banyak orang, sahabat adalah tempat berbagi segalanya tanpa rasa takut dihakimi. Ketika status berubah menjadi pasangan, ekspektasi dalam hubungan romantis dapat mempengaruhi keintiman yang sebelumnya alami. Selain itu, hubungan cinta yang berawal dari persahabatan terkadang tidak memiliki “spark” atau gairah yang biasanya ada di awal masa pendekatan. Karena sudah sangat akrab, hubungan bisa saja terasa datar dan cenderung membosankan. Dan jika masa PDKT berjalan tidak baik, pasti susah untuk kembali ke status persahabatan semula.
Cinta yang tumbuh dari persahabatan juga memiliki kelebihan tersendiri. Salah satu aspek terindah dari hubungan ini adalah bahwa kita dan sahabat sudah saling mengenal dan menerima kepribadian masing-masing. Jadi kita tahu cara mendukung satu sama lain, dan ada tingkat kepercayaan yang sulit dicapai dalam hubungan yang dimulai dari nol. Banyak pasangan yang mengaku bahwa mereka merasa lebih stabil dan bahagia dalam hubungan yang berakar dari persahabatan, karena hubungan mereka sudah melalui ujian waktu dan tantangan bersama.
Bagi mereka yang ingin melangkah ke tahap selanjutnya dengan sahabat, ada beberapa hal yang bisa membantu mengurangi risiko dan membangun hubungan yang kokoh:
Mengubah status dari sahabat menjadi pasangan bisa menjadi langkah berisiko, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi hubungan yang sangat bermakna. Dengan persiapan mental, komunikasi terbuka, dan pemahaman yang mendalam satu sama lain, sahabat yang menjadi pasangan bisa menemukan kebahagiaan yang sejati. Bagi yang memiliki sahabat spesial, mungkin cinta itu sudah ada di depan mata—dan yang perlu kamu lakukan hanya berani mengambil langkah maju.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.