Penulis: Rahmanita Destiatanti
Rebound relationship adalah saat memasuki suatu hubungan sebagai reaksi terhadap hubungan sebelumnya, di mana salah satu atau kedua anggota masih berjuang dengan masalah yang timbul dari perpisahan di masa lalu.
Menjalin hubungan baru bisa jadi menyenangkan. Namun, jika seseorang baru saja putus cinta dan belum melupakan mantannya, mungkin itu adalah hubungan rebound.
Rebound relationship berarti memulai hubungan baru sebelum pulih secara emosional dari perpisahan yang baru saja terjadi. Beberapa orang mungkin menggunakan rebound untuk menekan emosinya, membalas dendam pada mantannya, atau menghindari perasaan sendirian.
Hubungan rebound biasanya berkembang ketika seseorang tetap terlalu fokus pada pasangannya sebelumnya, sehingga membuat dia tidak sepenuhnya hadir atau berinvestasi dengan pasangan barunya.
Seseorang mungkin memendam perasaan lama terhadap mantan, baik positif maupun negatif. Menjalin hubungan lain sebelum pulih secara emosional dari hubungan sebelumnya dapat membuat pasangan barunya merasa sendirian, tidak valid, dan kurang dihargai.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda rebound relationship:
Beberapa alasan mengapa orang mencari hubungan ini:
Perpisahan bisa sangat menyakitkan dan sulit, dan bisa menjadi saat yang sangat kesepian, kebingungan, dan rasa tidak aman. Seseorang yang memiliki perasaan ini mungkin mencari pengakuan, teman, dan gangguan melalui hubungan baru.
Seringkali, hubungan ini adalah tentang orang yang telah melalui perpisahan yang sulit dalam upaya memenuhi kebutuhan sosial, fisik, dan emosionalnya. Terkadang hal ini mengorbankan pasangan barunya, yang mungkin sulit mereka temui sepenuhnya dengan segala gejolak emosi yang mereka alami.
Seseorang mungkin juga mencari hubungan pemulihan untuk mulai terhubung dengan orang lain, dan ketika ada komunikasi terbuka tentang kapasitas emosionalnya, terkadang hal ini dapat menyembuhkan.
Hal ini dapat berfungsi untuk menegaskan identitas mereka dan membuat mereka kembali bersemangat menjalani hidup setelah putus cinta yang sulit.
Memiliki kesadaran akan kebutuhan dan keterbatasan emosional setelah putus cinta sangat penting untuk menjaga kesehatan mental, dan dapat membantu mencegah perilaku tidak sehat untuk menutupi atau menghindari emosi negatif.
Hubungan ini dapat memengaruhi kesehatan mental kedua pasangan, beberapa efek diantaranya:
Jika Sunners memasuki hubungan ini setelah putus cinta, penting untuk memeriksa diri sendiri untuk memastikan tidak ada pekerjaan emosional yang Sunners hindari.
Rebound relationship bisa menjadi cara yang berguna dan menyenangkan untuk menegaskan awal yang baru, tetapi juga bisa merusak jika Sunners menggunakannya untuk menghindari emosi menyakitkan yang muncul setelah putus cinta, termasuk menyendiri dan belajar mandiri lagi.
Perpisahan bisa menjadi peluang pembelajaran yang luar biasa, dan terkadang pemulihan hubungan justru dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan stagnasi. Sunners mungkin tidak benar-benar memproses hubungan masa lalu atau perpisahannya, dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri yang terkait dengan mengalami emosi negatif tersebut.
Hubungan ini bisa membina dan menyehatkan, jika itu adalah apa yang diinginkan dan dibutuhkan kedua belah pihak pada saat tertentu dalam hidup mereka.
Namun, jika kedua belah pihak tidak memiliki pemahaman yang sama tentang keadaan emosional mereka, dan salah satu pihak hadir sepenuhnya dalam hubungan sementara pihak lainnya bereaksi terhadap masa lalu, hal ini dapat menjadi tantangan bagi kesejahteraan kedua belah pihak.
Jika Sunners memulai hubungan baru segera setelah putus cinta, coba untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
Jika menjalin hubungan dengan seseorang yang sedang dalam masa pemulihan, coba untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
Direkomendasikan untuk menemui terapis jika Anda kesulitan mengeksplorasi masalah apa pun yang muncul.
Putus cinta bisa jadi sulit dan dapat menyebabkan orang-orang beralih ke hubungan baru untuk mencoba memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun, jika mereka belum memproses emosinya dan belum melupakan hubungan sebelumnya, hal ini dapat menyulitkan mereka untuk berpartisipasi penuh dalam hubungan baru.
Oleh karena itu, rebound relationship biasanya berumur pendek. Namun dalam beberapa kasus, jika kedua pasangan mampu melepaskan masa lalu dan fokus satu sama lain, pemulihan hubungan bisa berubah menjadi hubungan yang serius dan berjangka panjang.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.