Majalah Sunday

Pandemi COVID-19 Menyebabkan Penurunan Kualitas Ilmu di Sektor Pendidikan

Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan selama hampir 2 tahun ini tentu masih menimbulkan kebingungan hingga perubahan yang cukup mengganggu segala aktivitas manusia dalam berkehidupan. Berbagai sektor sudah menjadi korban akan imbas besar dari pandemi yang disebabkan oleh virus yang dimulai dari Cina ini. Sektor ekonomi mengalami penyesakan, sektor kesehatan mengalami kewalahan, hingga sektor pendidikan juga harus menerima dampak negatif dari musibah ekstrim yang mengubah segalanya secara instan ini.

Bagaimana tidak, khususnya di sektor pendidikan, berbagai pengorbanan telah dilakukan oleh para pengajar, siswa, hingga orang tua. Proses Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM terpaksa dialihkan secara daring yang berlangsung di rumah masing-masing. Hal tersebut tentu menimbulkan beberapa dampak yang negatif. Mulai dari gangguan terhadap konsentrasi anak hingga yang paling membahayakan adalah tindakan kurang baik oleh orang tua terhadap anaknya, mengingat pekerjaan orang tua juga dialihkan secara daring.

Tidak sampai disitu, kualitas ilmu yang disampaikan oleh tenaga pengajar juga tentu berkurang. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi seperti tidak adanya proses tatap muka, mengakibatkan kurangnya kontrol para tenaga pengajar kepada para siswanya. Para pengajar tidak dapat memastikan apakah para siswa benar-benar telah menerima materi dengan baik. Hal tersebut juga tidak dapat sepenuhnya dilimpahkan sebagai tanggung jawab orang tua.

Penurunan kualitas ilmu yang disampaikan lewat materi juga berjalan beriringan dengan kurangnya latihan atau praktik pengaplikasian materi yang telah disampaikan. Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan di rumah tentu tidak dapat menghadirkan fasilitas yang sama persis seperti di sekolah. Misal pada pelajaran IPA, tentu KBM yang dilaksanakan di rumah tidak dapat menyediakan laboratorium praktik yang dapat digunakan oleh para siswa. Maka hal tersebut juga menjadi faktor pendorong penurunan ilmu yang diberikan oleh tenaga pengajar.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya variasi metode pengajaran dari para tenaga pengajar untuk para siswa dan siswi di rumah. Namun untuk memperoleh hal tersebut, tentu tetap harus melewati banyak rintangan seperti tidak meratanya akses internet, atau gadget siswa yang tidak memadai. Di saat seperti ini, semua hal bisa menjadi masalah jika tidak bisa disiasati.

Untuk urusan pendidikan, tentu Kegiatan Belajar Mengajar secara tatap muka adalah jalan yang paling ideal dalam menyampaikan ilmu. Namun untuk memutuskan hal tersebut dapat berjalan dengan lancar di masa pandemi, perlu pengkajian yang serius dan mendalam sehingga tidak membahayakan dan memberikan keamanan serta kenyamanan bagi seluruh pihak seperti tenaga pengajar, siswa, hingga para orang tua.

 

Fiska Rahma Rianda – Universitas Negeri Jakarta

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?