Nilai Ujian Jelek Merusak Kesehatan Mental?
Bener Gak?
Nilai Ujian Jelek Merusak Kesehatan Mental?
Bener Gak?
Penulis: Cantika Cahyaning A – SMAN 4 PROBOLINGGO
Hai Sunners, Gimana kabarnya? Denger-denger udah kelar masa ujiannya ya? Dari UAS (Ujian Akhir Semester) ataupun PSAT (Penilaiaan Sumatif Akhir Tahun). Selamat ya udah berhasil mengerjakan ulangannya. Kira-kira sudah siap belum dengan hasilnya? Mau hasilnya nilai ujian jelek ataupun buruk, apapun hasilnya Sunners harus terima karena itu bentuk kerja keras Sunners dalam belajar materi tersebut.
Dampak terlalu memikirkan hasil ujian akan membuat kita semakin letih, tidak bersemangat untuk menjalankan hari. Serta mengakibatkan kecemasaan berlebih tentang hasil akhir yang akan kita terima. Hal itu membuat kepercayaan diri semakin menurun dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih perfectionist, tidak terima atas kegagalan yang didapat. Tekanan dari diri sendiri untuk menuntut nilai yang sempurna membuat kesehatan mental menjadi buruk, bagaimana bisa?
Pada dasarnya, berbagai tekanan hidup sebagai remaja tidak jauh berbeda. Mulai dari berorganisasi, kegiatan di luar lingkungan belajar dan juga tuntutan mendapatkan nilai yang baik dan tuntutan dari orang tua, terkadang membuat kita stress. Hal ini ditambah lagi dengan kurangnya motivasi dari diri sendiri dan orang orang terdekat. Bahkan dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan mental kita dan performa dari diri sendiri. Dampak dari kurangnya motivasi dan stress akademik berupa, berkurangnya nafsu makan, perubahan suasana hati, bermalas-malasan, bahkan sampai putus sekolah.
Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Cobalah berbagai metode seperti membaca, mencatat, membuat mind maps, atau berdiskusi dengan teman. Temukan metode yang paling efektif untukmu. Menggunakan teknik seperti Pomodoro (belajar selama 25 menit, istirahat 5 menit) juga bisa membantu meningkatkan fokus.
Buat jadwal belajar yang teratur. Tentukan waktu spesifik setiap harinya untuk belajar, sehingga kamu bisa disiplin dan tidak menunda-nunda. Pisahkan waktu untuk mata pelajaran yang berbeda dan pastikan ada waktu untuk istirahat.
Manajemen waktu yang baik sangat penting. Prioritaskan tugas-tugas yang lebih sulit atau membutuhkan waktu lebih banyak. Gunakan alat bantu seperti aplikasi manajemen waktu atau planner untuk mengorganisir kegiatan harianmu.
Lingkungan belajar yang nyaman dan bebas dari gangguan bisa meningkatkan konsentrasi. Pastikan meja belajarmu rapi, terang, dan jauh dari kebisingan. Hindari belajar di tempat tidur atau area yang sering kamu gunakan untuk bersantai.
Kata-kata motivasi bisa memberikan semangat ekstra saat kamu merasa down. Tempelkan kutipan-kutipan inspiratif atau tujuan akademis yang ingin kamu capai di dinding sekitar meja belajarmu. Ini bisa menjadi pengingat visual untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
Pada dasarnya kita hidup memiliki kesibukan masing-masing. Namun jangan jadikan belajar sebagai beban yang harus dipikul habis-habisan. Tapi jadikan belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan. Nikmati prosesnya dan hasilnya akan memuaskan, tak perlu mengejar apa yang orang lain bisa gapai, tanpa melihat kapasitas dan kondisi diri sendiri. Semua orang mempunyai batasan dan kemampuan sendiri. Jika, ingin lebih maka asahlah kemampuan serta terus belajar tanpa ada kata menyerah.
Tidak usah takut, jika nilai ujian buruk maka perbaiki, bukan malah galau sejadi-jadinya karena nilai buruk. Seperti peribahasa “nasi sudah menjadi bubur”, dalam hal ini tidak dapat mengulang pekerjakaan karena sudah ada nilai yang tertera, tinggal Sunners memperbaiki, evaluasi apa yang salah dan mengapa bisa mendapatkan nilai segitu. Jujur Sunners, jangan terlalu dipikir karena semakin dipikir maka bisa membuat Sunners overthinking berlebih yang mengakibatkan stres.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.