Penulis: Alda Alviani – Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Editor: Afifah Putri Utami – UNJ
Hai, Sunners! Bagaimana hari-hari di awal bulan puasamu? Apakah kamu merasa bersemangat menjalani hari-harimu atau justru kamu merasa sejak menjelang Ramadhan kamu menjadi moody dan kurang produktif saat menjalani hari? Jika kamu merasakan opsi yang kedua berhati-hatilah karena kemungkinan kamu terindikasi SAD. Apa itu SAD? Yuk simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu SAD? Mengapa Mengakibatkan Moody dan Kurang Produktif?
Seasonal Affective Disorder (SAD) atau yang disebut juga gangguan afektif musiman adalah salah satu jenis depresi yang mempengaruhi mood seseorang pada periode waktu yang sama dan berulang setiap tahunnya. Meskipun SAD biasanya lebih sering terjadi di negara yang memiliki subtropis dan paling umum terjadi di musim dingin, tetapi tidak menutup kemungkinan kalau SAD juga terjadi di negara tropis dan terjadi di musim panas di mana cahaya matahari sedang terik seperti bulan Ramadhan.
Lalu apa saja sih gejala dari SAD ini? Gejala SAD sendiri bervariasi dari gejala ringan hingga berat. Gejala ringan atau gejala umum yang sering terjadi adalah perubahan mood saat periode waktu gangguan itu berlangsung, merasa tertekan dan cemas sepanjang hari, serta mengalami masalah dengan nafsu makan dan pola tidur. Sedangkan gejala berat biasa dicirikan mulai dari kehilangan minat, terus-menerus memiliki pikiran yang negatif (seperti self-harm atau bunuh diri) hingga kurang produktif yang kemudian mengganggu aktivitas orang yang mengalami SAD tersebut.
Bagaimana Mengatasi SAD Agar Tidak Merasa Moody dan Kurang Produktif?
Mimin punya beberapa tips nih untuk membantu meringankan gejala ringan saat mengalami SAD. Disimak, ya!
1. Tetap Produktif
Pertama, usahakan untuk tetap aktif dan menyempatkan diri untuk keluar di pagi hari sekitar satu jam, percaya atau tidak cahaya matahari di pagi hari dapat membuat diri dan suasana hatimu lebih baik lho! Sunners bisa melakukan kegiatan yang disukai atau mengerjakan pekerjaan.
Produktif di pagi hari, pict by canva.com
2. Berinteraksi dengan Orang di Sekitar
Kedua, cobalah untuk sesering mungkin berinteraksi secara langsung dengan orang di sekitarmu, karena interaksi tersebut dapat mengalihkan pikiran negatifmu. Interaksi dengan orang-orang di sekitarmu juga berguna untuk menjaga hubungan silaturahmi yang bisa meningkatkan pahalamu, terlebih di bulan Ramadhan.
Berinteraksi dengan orang di sekitar untuk mengalihkan pikiran negatif, pict by canva.com
3. Atur Pola Makan
Terakhir, dalam beberapa kasus SAD biasanya merasakan ingin memakan lebih banyak yang mengandung karbohidrat atau justru kehilangan selera makan. Usahakan ketika kamu merasakan gejala ini imbangi juga makananmu dengan sayuran dan buah-buahan dan atur pola makan secara teratur. Saat kamu buka puasa dan melakukan sahur, jangan lupa tetap konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, ya, Sunners!
Dengan menjaga pola makanmu, pikiranmu juga akan terjaga. Tidak perlu memikirkan hal yang tidak kamu sukai, pict by canva.com
Nah, itu dia penjelasan mengenai SAD yang bisa saja kamu alami saat bulan Ramadhan. Perlu digarisbawahi, jika kamu memiliki beberapa ciri di atas jangan buru-buru self-diagnosis, ya, Sunners! Tidak perlu khawatir kalau kamu memang sedang mengalami SAD, umumnya gejala ringan SAD akan membaik dengan sendirinya kok ketika periode waktunya telah berlalu. Namun, jika gejalanya terasa mulai mengganggu aktivitasmu, segera konsultasikan keluhanmu tersebut dengan psikolog terdekat dan terpercaya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
