Penulis: Aurellia Khansa Sujatmoko Putri – Universitas Udayana
Sunners! Kalian tau gak sih tentang menopause? Ituloh ketika perempuan berhenti untuk menstruasi dan biasanya dialami oleh perempuan yang rentang usia nya 45-55 tahun, beberapa mitos yang berkembang di masyarakat terkait menopause adalah katanya nih menopause bisa membuat perempuan bertambah berat badannya lho, padahal itu hanya sekedar mitos
Menurut World Health Organization (WHO) Menopause dapat diartikan sebagai proses dimana menstruasi berhenti selama 12 tahun berturut-turut yang diakibatkan karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh perempuan. Proses ini merupakan bagian alami dari penuaan dan menjadi penanda bahwa seorang perempuan tidak lagi dapat mengalami kehamilan. Biasanya, menopause terjadi antara usia 45-55 tahun, namun beberapa perempuan bisa mengalaminya lebih awal atau lebih lambat dari rentang usia tersebut.
Salah satu mitos yang banyak beredar di masyarakat adalah bahwa menopause secara otomatis akan menyebabkan perempuan mengalami kenaikan berat badan. Padahal, perubahan berat badan selama menopause tidak sepenuhnya disebabkan oleh menopause itu sendiri. Faktor-faktor lain seperti pola makan, aktivitas fisik, dan penuaan juga berperan. Mitos ini sangat merugikan dan menambah stigma yang membuat perempuan ragu untuk berbicara secara terbuka tentang perubahan yang mereka alami pasca menopause.
Secara fisik, menopause membawa banyak perubahan pada tubuh. Gejala umum yang dialami perempuan selama masa menopause termasuk hot flashes (sensasi panas pada tubuh secara tiba-tiba), sering berkeringat di malam hari, dan perubahan pola tidur. Perempuan juga bisa mengalami penurunan kesehatan tulang, yang meningkatkan risiko terkena osteoporosis, serta kekeringan pada area vagina yang bisa membuat vagina jadi lebih rentan terkontaminasi bakteri. Selain itu, ada juga risiko peningkatan penyakit jantung karena penurunan kadar estrogen yang berfungsi menjaga kesehatan jantung.
Dari segi psikologis, menopause juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kecemasan, dan bahkan depresi. Banyak perempuan merasa kehilangan jati diri atau merasa kurang percaya diri karena perubahan yang mereka alami. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap perempuan mengalami menopause dengan dampak yang berbeda-beda.
Meskipun menopause adalah fase yang terjadi jauh setelah masa remaja, penting bagi remaja perempuan untuk mendapatkan pemahaman sejak dini tentang apa yang akan terjadi pada tubuh mereka di kemudian hari. Pengetahuan ini dapat membantu mereka memahami tubuh mereka lebih baik dan mempersiapkan diri mereka untuk perubahan yang akan datang. Selain itu, dengan mengetahui tentang menopause, mereka bisa mendukung ibu, nenek, atau anggota keluarga lain yang sedang mengalaminya, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan terbuka.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.