Penulis: Ovir Ikesi Aswita Sageileppak
Editor: Alfira Damayanti Rahman – Universitas Negeri Jakarta
Sunners, kalian pasti mengenal istilah Inner Child?
Masa lalu yang buruk yang tidak bisa dilepaskan dalam ingatan bisa membuat diri kita sendiri terluka. Seperti menyimpan dendam yang tidak bisa terobati sehingga membuat diri menderita setiap mengingat kenangan itu. Tetapi jika kita melupakan masa lalu itu dan menerima kenyataan dengan menjalani kehidupan kedepan yang lebih baik, maka kita akan merasa pikiran kita tidak lagi terbebani dengan hal-hal yang sudah berlalu.
Terkadang kita tidak menyadari adanya perubahan yang terjadi di dalam diri kita, tetapi orang lain yang merasakan perubahan itu. Seperti sikap kita yang awalnya ramah tiba-tiba menjadi seorang pendiam, atau perubahan sikap lainnya.
Jadi masa lalu atau pengalaman yang kita alami, baik itu pengalaman yang menyenangkan atau buruk biarlah menjadi kenangan yang mungkin bisa kita ingat saja. Tetapi jangan menjadikan itu sebagai sebuah perubahan di dalam diri kita. Apa lagi kenangan masa lalu yang mungkin menyakitkan bagi kita, harus kita tinggalkan atau memaafkan keadaan itu agar tidak adanya pengaruh di dalam diri kita sendiri.
Mengenal inner child adalah sama halnya mengenal diri sendiri. Banyak yang kita lalui dalam setiap perjalanan kehidupan, dan itu terdiri dari pengalaman baik maupun pengalaman yang buruk. Terkadang kita tidak bisa menolak apa yang sudah kita alami walaupun itu memberi kerugian ataupun keuntungan bagi kita. Setiap manusia banyak menyimpan pilu dalam kehidupannya. Banyak cerita yang disembunyikan sehingga itu menjadi terpengaruh dalam kesehariannya. Sehingga adanya rasa trauma atau belum bisa melupakan masa lalu yang dialami sehingga membuat dirinya terkurung dengan rasa yang selalu merasakan kepahitan atau merasa dilupakan oleh orang disekitarnya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.