Penulis: Syelvina Gusmarani – Universitas Negeri Jakarta
Pohon beringin adalah salah satu pohon yang memiliki tempat istimewa dalam tradisi dan budaya Indonesia. Keberadaannya sering dikaitkan dengan berbagai kisah mistis, mitos, dan pamali. Pohon ini, yang dikenal karena ukuran besar dan akar gantungnya, sering ditemukan di tempat-tempat seperti alun-alun, makam, atau daerah yang jarang dikunjungi. Tapi mengapa pohon beringin sering dianggap angker? Berikut adalah fakta dan mitos yang mengelilinginya.
Dalam budaya Jawa, pohon beringin memiliki makna filosofis yang dalam. Ia dianggap sebagai simbol perlindungan dan keseimbangan. Tidak heran jika pohon ini sering ditempatkan di alun-alun dekat keraton sebagai lambang kekuatan dan tempat berteduh bagi rakyat. Filosofi ini menggambarkan pohon beringin sebagai pelindung, tetapi sifatnya yang besar dan rindang juga menciptakan nuansa misterius yang kerap dikaitkan dengan hal-hal supranatural.
Mitos tentang pohon beringin banyak berkembang di masyarakat. Salah satu yang paling terkenal adalah anggapan bahwa pohon ini menjadi tempat tinggal makhluk halus. Banyak yang percaya bahwa arwah penasaran atau jin memilih pohon beringin sebagai rumahnya karena suasana teduh dan akar-akarnya yang menjuntai seperti pelindung alami.
Cerita rakyat juga sering mengisahkan tentang penunggu pohon beringin yang dikenal sebagai sosok menyeramkan. Misalnya, hantu perempuan berbaju putih atau makhluk tak kasat mata lainnya yang menjaga pohon tersebut. Kepercayaan ini diperkuat oleh larangan untuk memotong pohon beringin sembarangan, karena diyakini bisa membawa malapetaka bagi yang melanggarnya.
Dari sudut pandang ekologis, pohon beringin sering tumbuh di tempat-tempat sepi seperti makam atau hutan kota. Lokasi-lokasi ini sudah memiliki aura seram tersendiri, yang kemudian diperkuat oleh imajinasi masyarakat. Selain itu, bentuk fisik pohon beringin dengan batang besar, akar menggantung, dan daun yang lebat menciptakan bayangan gelap yang membuatnya terlihat misterius, terutama di malam hari.
Pohon beringin juga dikenal sebagai pohon yang tahan lama dan besar, sehingga sering kali menjadi saksi bisu dari banyak peristiwa sejarah. Kehadirannya yang abadi membuatnya terlihat seperti penjaga yang memiliki energi khusus.
Banyak pamali atau larangan yang berkaitan dengan pohon beringin. Salah satunya adalah larangan bermain atau berisik di dekat pohon ini, terutama saat malam hari. Hal ini diyakini dapat mengganggu penunggu pohon dan membawa sial bagi yang melanggarnya.
Pamali lainnya adalah larangan untuk menyentuh akar gantung pohon beringin tanpa izin, karena dipercaya bisa membuat seseorang mengalami nasib buruk. Beberapa juga percaya bahwa mengucapkan kata-kata kasar di sekitar pohon beringin dapat memancing kemarahan makhluk halus.
Keberadaan akar gantung menjadi salah satu alasan pohon beringin dianggap angker dalam budaya Indonesia. Akar-akar yang menjuntai dari cabang hingga menyentuh tanah menciptakan suasana teduh sekaligus menambah kesan mistis.
Secara ilmiah, akar gantung memiliki fungsi respirasi atau pernapasan, sekaligus membantu menyerap kelembapan dari udara. Selain itu, bentuknya yang unik dan menjalar ke segala arah dapat menciptakan lingkungan lembap, yang bagi sebagian orang menimbulkan rasa sesak atau tidak nyaman.
Dalam budaya Jawa, akar gantung memiliki makna filosofis. Ia melambangkan hubungan manusia dengan asal-usulnya, mengingatkan bahwa semua berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kombinasi fungsi biologis dan simbolisme ini membuat akar gantung tidak hanya menarik secara ekologis, tetapi juga berkontribusi pada persepsi magis di sekitarnya.
Pohon beringin kini juga sering menjadi objek wisata sejarah atau tempat refleksi spiritual, dengan tetap mempertahankan aura magisnya.
*****
Pohon beringin dianggap angker karena kombinasi antara kepercayaan budaya, cerita rakyat, dan faktor ekologis. Mitos tentang penunggu pohon, pamali yang mengelilinginya, serta suasana fisiknya yang misterius menciptakan kesan yang sulit diabaikan. Meski demikian, pohon beringin juga memiliki makna filosofis yang dalam sebagai simbol perlindungan dan keseimbangan.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.