Penulis: Naufal Fathurahman – Universitas Persada Indonesi Y.A.I
Sunners, pasti kalian sering bingung kan kenapa penis bisa keras saat ereksi padahal tidak ada tulang nya? Atau kalian takut kalau penis itu bisa patah? Faktanya penis manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk menjadi keras dan tegak tanpa bantuan tulang. Berbeda dengan beberapa hewan yang memiliki tulang penis (baculum), manusia mengandalkan mekanisme hidrolik yang kompleks dan canggih. Simak penjelasan berikut ini!
Penis terdiri dari jaringan yang didesain khusus untuk mendukung ereksi. Komponen utama struktur penis meliputi:
1. Korpus Kavernosum
Dua jaringan spons besar yang membentang di sepanjang penis bagian atas. Jaringan ini memiliki ruang-ruang kecil yang dapat terisi darah.
2. Korpus Spongiosum
Jaringan spons yang mengelilingi uretra, saluran untuk keluarnya urin dan sperma. Jaringan ini juga mengisi darah selama ereksi, tetapi tidak sepadat korpus kavernosum agar uretra tetap terbuka.
3. Pembuluh Darah dan Saraf
Ereksi sangat bergantung pada sistem pembuluh darah yang sehat dan koordinasi saraf untuk merespons rangsangan seksual.
Penis menjadi keras karena proses hidrolik yang melibatkan aliran darah. Berikut tahapan prosesnya:
1. Rangsangan Seksual
Ketika otak menerima rangsangan seksual (fisik, visual, atau psikologis), sistem saraf parasimpatik diaktifkan. Pelepasan senyawa nitrat oksida (NO) menyebabkan otot-otot polos pada pembuluh darah penis rileks.
2. Peningkatan Aliran Darah
Relaksasi otot polos memungkinkan darah mengalir deras ke korpus kavernosum dan korpus spongiosum. Jaringan spons ini membengkak saat terisi darah, membuat penis membesar dan memanjang.
3. Penguncian Darah
Ketika korpus kavernosum membesar, jaringan di sekitarnya menekan pembuluh vena yang biasanya mengalirkan darah keluar dari penis.
4. Kembali ke Keadaan Lembek
Setelah rangsangan berakhir atau ejakulasi terjadi, sistem saraf simpatik mengambil alih. Otot polos berkontraksi, aliran darah keluar dari penis, dan penis kembali lembek.
Pada beberapa spesies hewan, tulang penis (baculum) membantu menjaga ereksi, terutama selama periode kawin yang panjang. Namun, manusia berevolusi tanpa tulang ini dan mengandalkan tekanan darah sebagai mekanisme utama ereksi. Beberapa alasan mengapa penis manusia tidak membutuhkan tulang meliputi:
1. Fleksibilitas Fungsional
Sistem hidrolik memungkinkan penis menjadi keras saat diperlukan dan kembali lembek dengan cepat, meminimalkan risiko cedera.
2. Evolusi Seksual
Manusia memiliki pola hubungan yang berbeda dari banyak spesies lain, di mana durasi ereksi yang sangat lama biasanya tidak diperlukan untuk keberhasilan reproduksi.
3. Efisiensi Biologis
Proses hidrolik menggunakan jaringan spons yang ringan dan efisien tanpa memerlukan struktur keras seperti tulang.
Penis Ereksi: Pic By. Pexels
Kemampuan penis untuk menjadi keras tanpa tulang adalah sebuah keajaiban mekanisme tubuh manusia. Proses ini bergantung sepenuhnya pada sistem hidrolik yang melibatkan jaringan spons, pembuluh darah, dan saraf. Menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh adalah kunci untuk memastikan sistem ini tetap bekerja optimal.
Terus kalau kasus penis patah itu, apanya yang patah? Tentu bukan tulangnya ya, karena balik lagi penis kita tidak punya tulang. Yang sebenarnya terjadi adalah robeknya lapisan tunica albuginea yang mengelilingi corpora cavernosa penis. Kondisi ini mungkin terjadi ketika:
So, kalian udah tau kan fakta baru kalau penis laki-laki tidak bertulang. Tetapi ingat untuk tetap menjaga kesehatan organ vital satu ini ya, termasuk saat ereksi.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.