Penulis: Puja Sindia – Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Editor: Afindi Ranika Dewi – UNJ
Setiap orang pasti mempunyai masalah di dalam hidupnya, entah itu masalah kecil atau besar. Masalah yang kamu anggap biasa-biasa saja atau malah sampai mengganggu aktivitasmu sehari-hari. Gak usah takut dan cemas, semua masalah diciptakan memang untuk diselesaikan. Jadi, pasti ada cara untuk kamu melewatinya. Kamu juga bisa lho, membantu orang lain untuk keluar dari masalah mereka, dengan cara menasihati tanpa menggurui.
Kamu bimbang bagaimana caranya membantu orang-orang yang kamu cinta dan sayangi keluar dari masalah karena takut salah dalam berkata, apalagi kamu merasa untuk membantu diri sendiri saja sulit? Tenang, Sunners. Artikel ini akan memberitahu kamu beberapa cara menasihati yang baik, dan tentunya tanpa kesan menggurui. Simak sampai habis, ya!
Sebelum kamu memberi nasihat, kamu harus tahu pokok permasalahannya lebih dulu. Entah itu dari orang-orang yang bersangkutan, atau dari seseorang yang ingin kamu beri nasihat itu sendiri. Agar tidak ada kesalahpahaman yang akhirnya akan menimbulkan masalah baru.
Jangan lupa cari tahu dulu masalah sebenarnya, pict by freepik.com
Pastikan kamu sudah tahu dan mengenal betul bagaimana sifat dan juga karakternya, agar caramu ketika memberi nasihat pun bisa diterimanya dengan baik.
Ini yang paling penting. Ketika kamu ingin memberi nasihat, situasi dan kondisinya juga harus tepat, agar nasihat yang akan kamu berikan tersampaikan dengan baik. Pastikan seseorang itu dalam kondisi dan suasana hati yang baik, ya.
Pastikan emosinya sudah stabil dan suasananya santai, pict by freepik.com
Sama seperti ketika kamu berbicara pada anak kecil yang sedang menangis, harus lembut dan secara perlahan, agar ia mengerti. Begitu pula dengan orang dewasa, apalagi kamu ingin memberinya nasihat. Jadi pastikan bicaralah dari hati ke hati.
Memberi nasihat itu beda dengan memberi perintah. Jadi jangan memaksakan padanya untuk menerima nasihatmu. Jika ia sudah mau mendengarkan, ada harapan jika nasihatmu diterima. Tapi jika tidak, carilah waktu lain, atau dengan cara lain. Biarkan ia berpikir dan berbicara dengan dirinya sendiri.
Jangan pernah memaksa dia untuk menerima nasihatmu, ya, pict by canva.com
Selain waktu yang tepat, ini juga paling penting. Secara psikologis, jika seseorang sudah mulai merasa egonya direndahkan, maka ia akan berusaha keras membentengi dirinya untuk menyelamatkan egonya dari gangguan pihak luar.
Jadi, jangan sampai kamu melukai egonya, ya. Carilah kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung perasaan, apalagi sampai merendahkan egonya. Maka sia-sia saja semua nasihatmu itu, karena ia tidak akan mendengarkannya.
Nah, setelah kamu selesai berbicara dan memberi nasihat padanya, beri ia waktu untuk berpikir. Ia juga perlu waktu sendiri untuk memahami apa yang terjadi terhadap dirinya dan juga nasihat yang kamu berikan. Jika beberapa hari kemudian kamu melihat adanya perubahan baik, beri ia semangat. Tunjukan apresiasimu atas perubahannya. Mungkin awal-awal ia masih belum terbiasa dan lupa, maka tugasmu adalah mengingatkan.
Biarkan dia punya waktu untuk berpikir dan mencerna nasihatmu, pict by canva.com
Nah, Sunners, selamat mencoba, ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.