Penulis: Nur Rokhmatul Aziza – Universitas Negeri Surabaya
Masa subur wanita adalah rentang waktu atau hari-hari ketika wanita dalam keadaan subur dan sangat berpeluang untuk hamil. Dalam masa subur ini terjadi ovulasi yaitu lepasnya sel telur (ovum) yang telah matang dari indung telur (ovarium). Masa subur setiap wanita berbeda-beda. Mereka harus tahu tanda dan cara menghitung masa suburnya untuk membantu dalam mencapai tujuan reproduksi yang efektif, baik yang ingin atau menunda kehamilan maupun yang hanya memantau kesehatan reproduksinya. Lalu, apa saja sih tanda masa subur wanita dan bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan berikut yuk!
Wanita harus tahu tanda dan cara mengitung masa suburnya. Simak penjelasan berikut yuk!, pict by canva.com
Tanda Masa Subur Wanita
Masa subur yang dialami oleh setiap wanita bisa terlihat apabila terdapat beberapa tanda/ciri-ciri meliputi : 1) Cairan yang keluar dari serviks mendekati masa subur/ovulasi lebih banyak dari biasanya, seperti keputihan yang bening, teksturnya lengket, dan berwarna menyerupai putih telur.2) Suhu basal meningkat atau lebih tinggi dari 35,5–36,6 ºC, suhu basal yaitu suhu tubuh terendah dalam 1 hari dan biasanya diukur menggunakan termometer khusus suhu basal tubuh saat baru bangun tidur di pagi hari. 3) Gairah/hasrat seks wanita yang sedang dalam masa ovulasi akan meningkat dan tubuhnya terlihat lebih menarik dari biasanya. 4) Posisi leher rahim/serviks lebih tinggi, lebih lembut dan akan sedikit lebih terbuka. Pemeriksaan posisi serviks ini bisa dilakukan dengan dokter maupun menanyakan cara pemeriksaannya secara mandiri di rumah.5) Tiba-tiba bagian bawah perut terasa sangat sakit seperti ditusuk dan bisa juga nyeri pada payudara.
Cara Menghitung Masa Subur Wanita
1. Catat Durasi Siklus Menstruasi
Langkah pertama yaitu catat lamanya siklus menstruasimu dengan mencocokkan kalender. Catat jumlah hari dari setiap siklus haidmu yang dimulai dari hari pertama haid sampai hari pertama pada menstruasi berikutnya.
2. Tentukan Durasi Siklus Menstruasi Terpendek dan Terpanjang
Hari subur pertama dari siklus haid bisa ditentukan dengan menghitung siklus menstruasi terpendek. Caranya bisa dengan mengurangi 18 hari dari jumlah total hari dalam siklus menstruasi terpendekmu. Misalnya, jika siklus menstruasi terpendekmu berdurasi 26 hari, maka kurangi jumlah ini dengan 18 hari (26 dikurangi 18). Maka hasilnya yaitu 8, artinya hari ke-8 dari siklusmu adalah hari subur pertama. Hari pertama siklus menstruasimu inilah yang merupakan hari paling subur.
Sedangkan hari terakhir dari masa subur wanita, bisa ditentukan dengan durasi siklus menstruasi terpanjangmu. Caranya dengan mengurangi 11 hari dari jumlah total hari siklus menstruasi terpanjangmu. Misalnya, jika siklus menstruasi terpanjangmu adalah 32 hari, kurangi angka tersebut dengan 11 (32 dikurangi 11). Maka hasilnya 21, artinya hari ke-21 dari siklus menstruasimu adalah hari terakhir dari masa suburmu. Dengan demikian, jika siklus haid Anda rata-rata adalah 27–30 hari, masa paling subur Anda adalah pada hari ke-9 hingga ke-19.
Dengan demikian, jika siklus haidmu memiliki rata-rata 26–32 hari, masa paling suburmu ialah pada hari ke-8 hingga ke-21.
3. Catat Secara Rutin Siklus Menstruasi
Siklus/durasi rentang antar menstruasi perlu dicatat secara rutin setiap bulannya agr tidak lupa dan membantu dalam menentukan masa subur yang tepat.
Penghitungan masa subur di atas merupakan metode kalender. Apabila siklus menstruasi tidak teratur sehingga membuat kesulitan dalam menentukan masa subur, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya pada dokter yaa!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.
