Penulis: Syelvina Gusmarani
Di balik senyap malam yang gelap,
perempuan menangis di bawah bayang bulan,
menghimpun luka yang tak kunjung lenyap,
bisik lirihnya hanyut dalam keheningan lautan.
Seperti ranting kering yang terinjak,
hidupnya remuk di tangan takdir yang tajam,
namun ia bangkit walau tertatih dan rapuh,
mengukir kisah dengan darah dan dendam.
Bulan hitam jadi saksi yang bisu,
pada kekuatan yang tak bisa digoyahkan angin,
tangis yang berubah jadi bara menyala,
membakar rantai yang mengekang jiwa perempuan.
Di setiap tetes air mata yang luruh,
tertanam benih keberanian yang membiru,
ia tak lagi sekadar menunggu jawaban,
tapi melangkah tegak menantang kehidupan.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.