Penulis: Alfira Damayanti Rahman – Universitas Negeri Jakarta
Sunners, kalian pasti pernah dengar istilah Love Language. Mimin sering lihat komentar kayak gini di postingan yang menunjukan perhatian seseorang pada pasangannya, “Kalau doi masa depanku gak memperlakukan aku kayak gini, aku gamau sama dia”.
Perhatian yang dimaksud itu adalah Love Language atau bahasa cinta, yaitu cara seseorang menunjukan kasih sayangnya kepada orang lain. Dalam hal ini muncul sebuah standar baru mencari pasangan. Tipe yang dicari bukan lagi yang ganteng atau cantik, tinggi atau keren. Tapi yang bisa memberikan word of affirmation atau act of service.
Love Language, pict by freepik.com
Dari teorinya ada 5 jenis Love Language menurut Dr. Gary Chapman, ia menulis sebuah buku tentang penelitian pola komunikasi pada sebuah hubungan.
Word of affirmation (kata-kata pujian atau apresiasi). Jika yang paling kamu tunggu adalah kata-kata seperti “Aku sayang kamu”, “I love you”, atau “Aku seneng bisa terus bareng sama kamu”, maka love languagemu adalah word of affirmation. Kamu akan merasa sangat dihargai dan disayangi ketika pasanganmu atau seseorang mengatakan itu padamu.
Act of service (melalui tindakan). Kalau kamu tipe yang gak biasa dengan kata-kata manis, biasanya lebih suka dengan aksi atau tindakan nyata. Contohnya dengan diantar atau jemput, dibawai tasnya, bahkan sesimple dibukain pintu, maka jenis love language kamu adalah act of service.
Receiving Gifts. Kalian tentu suka jika diberi sesuatu kan. Buat yang bahasa cintanya receiving gift, kamu bukan hanya melihat apa yang diberi tapi lebih pada usaha seseorang itu untuk memberimu sesuatu. Meskipun dengan barang sederhana tapi kamu merasa bermakna.
Quality Time. Tipe ini lebih suka menghabiskan waktu bersama seseorang yang disayang. Bisa dilakukan dengan nonton bareng, jalan-jalan, atau hanya duduk dan deep talk bersama pasangan adalah hal yang paling membahagiakan.
Physical Touch. Gestur dan gerakan tubuhmu juga bisa menyampaikan bahasa cinta loh. Kamu yang punya love language ini lebih nyaman ketika seseorang memelukmu dengan tulus, atau memegang tanganmu.
Tapi sejalan dengan perkembangannya ada juga yang membagi Love Language ini menjadi 7 jenis, yaitu activity, appreciation, emotional, financial, intelectual, physical, dan practical. Pembagian ini menjadi lebih luas, meskipun beberapa mirip dengan konsep Dr. Gary Chapman yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Nah Sunners! Solusinya adalah komunikasi. Meski kamu menemukan pasangan yang memiliki Love Language berbeda, kalian bisa saling menyayangi dengan cara masing-masing.
Baca juga: Love Language Harus Sama Gak, Sih? Kalau Beda Gimana?
Penting untuk berkomunikasi dan membicarakan tentang bagaimana kamu ingin diperlakukan dengan bahasa cintamu agar kalian bisa saling memahami. Hargai juga bahasa cinta yang pasanganmu miliki, meski kamu gak terbiasa tapi itu adalah kebahagiaan untuk pasanganmu.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.