Majalah Sunday

#KerenDimakan: Mengajak Remaja Indonesia untuk Mencintai Diri Lewat Gizi Seimbang

Sunnerskalian tau nggak sih, remaja membutuhkan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitasnya sehari-hari. Dalam jangka waktu panjang, gizi remaja yang baik menentukan kondisi gizi dan kesehatan negara di masa depan. Studi Kantar (2021) menemukan bahwa banyak remaja yang mengasosiasikan tubuh ‘ideal’ dengan bentuk fisik tertentu. Padahal, remaja perlu memahami bahwa tubuh sehat adalah tubuh yang bisa berfungsi dengan baik untuk mendukung mereka menjalani hari dengan aktif dan produktif. Kunci untuk mencapai hal ini adalah menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.

Menggunakan momentum Hari Kesehatan Sedunia yang berupaya menciptakan gerakan masyarakat yang secara sadar menjaga kesehatan (well-being),  Kementerian Kesehatan RI dan United Nations World Food Programme (WFP) dihadiri oleh komunitas anak muda dan pemerhati gizi, #KerenDimakan akan menyoroti dan berbagi aksi-aksi sederhana yang bisa diterapkan remaja sebagai bentuk cinta diri (self-love) dengan mengadopsi prinsip gizi seimbang yang mendukung well-being. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kampanye digital #KerenDimakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi buah dan sayur untuk menciptakan generasi remaja yang sehat dan tangguh.

Hari Kesehatan Dunia ini menekankan pentingnya kesejahteraan dan kesehatan bagi WFP (United Nations World Food Programme), makanan sehat adalah basis utama dari kesejahteraan dan kesehatan tersebut. Namun, sayang sekali niatan atau minat untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi di antara remaja cukup rendah. Terlepas dari  rekomendasi Kementerian Kesehatan dan juga WFP, untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi kebanyakan remaja di Indonesia juga hanya makan satu sampai dua kali makan per-hari. Remaja Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral untuk bertumbuh dan berkembang.

Makanan sehat sangat penting untuk pertumbuhan dan juga untuk perempuan khususnya karena, mereka membutuhkan gizi yang lebih banyak memasuki masa pubertas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk kekurangan gizi khususnya kekurangan zat besi. Hal ini sangat penting tidak hanya untuk kesehatan mereka sendiri, tetapi untuk generasi di masa datang karena sebagian besar dari mereka akan menjadi ibu. WFP mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam mencapai tujuan – tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG khususnya SDG nomor dua, untuk menghilangkan kelaparan termasuk mengatasi malnutrisi dalam berbagai bentuknya.

Dengan kerjasama dengan Kementerian Republik Indonesia dan dengan dukungan Ogilvy Indonesia WFP merancang kampanye digital untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur, di antara remaja melalui kampanye digital #KerenDimakan; ini adalah pilar yang sangat penting dalam Germas hasil dari kampanye digital ini akan mendukung pemerintah untuk memperkuat program gizi remaja secara nasional.

Kesadaran gizi dan nutrisi melalui makanan atau konsumsi buah dan sayur di antara remaja sangat penting sebagai bagian dari self-love atau mencintai diri sendiri, karena banyak remaja ingin melihat makanan atau meminati makanan yang bentuknya bagus (misalnya) tetapi yang paling penting adalah untuk menyadarkan pentingnya makanan yang mendukung aktivitas sehari – hari mendukung produktivitas. Ini adalah inti kampanye #kerenDimakan.

Kampanye digital #KerenDimakan mendukung strategi Kementerian Kesehatan melalui pilar kedua Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mempromosikan konsumsi sayur dan buah. Secara nasional, pemerintah telah menggalakan kampanye “Isi Piringku” yang menjadi panduan praktis bagi orang Indonesia untuk mengadopsi pola makan dengan prinsip gizi seimbang.

Untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, remaja Indonesia perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai gizi seimbang. Kegiatan bincang daring ini merupakan bagian dari #KerenDimakan, kampanye digital yang mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Isi Piringku, untuk mengajak remaja beralih ke pola makan yang lebih sehat sebagai cara mencintai diri.

“#KerenDimakan bertujuan mengedukasi remaja di Indonesia untuk menerapkan gizi seimbang dengan mengikuti panduan “Isi Piringku”. Setengah isi piring diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk, sedangkan setengah bagian lainnya diisi sayur dan buah. Dengan menerapkan panduan ini, kecukupan gizi remaja akan dapat terpenuhi, “ ujar Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO.

Kementerian Kesehatan juga mengajak para remaja Indonesia untuk melengkapi kebiasaan sehat ini dengan beraktivitas fisik minimal 30 menit per hari, minum air 8 gelas sehari dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.

Chef Yuda Bustara yang aktif mempromosikan pola makan dengan gizi seimbang juga hadir dalam kegiatan ini untuk berbagi pengalamannya. “Keluarga saya menanamkan pola makan sehat, dan pentingnya sayur dan buah sejak kecil. Kebiasaan ini saya bawa terus sampai sekarang saat saya sudah menjadi chef. Saya selalu menggunakan bahan makanan yang segar dan beragam. Ada banyak resep sederhana yang bisa teman-teman coba sebagai langkah awal memulai gaya hidup sehat,” ucapnya.

Sebagai perwakilan remaja Indonesia di kampanye #KerenDimakan, Shalina Hanifa, berbagi praktik sederhana dalam mencintai diri sendiri. “Saya perlu stamina yang baik untuk menunjang berbagai kegiatan, salah satunya sebagai penari saman. Menjaga pola makan sehat dan seimbang membantu saya tetap optimal beraktivitas. Yuk teman-teman, mulai selflove dengan makan sayur dan buah setiap hari!” ajak Shalina.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?