Penulis: Rafi Al-Hakim – Universitas Negeri Jakarta
Sunners, apakah kamu pernah mendengar kata narsistik? Gangguan kepribadian narsistik adalah salah satu gangguan mental yang membuat pengidapnya merasa sangat penting dan harus dikagumi. Mereka juga hampir selalu merasa lebih baik ketimbang orang lain. Mayoritas pengidapnya selalu membanggakan pencapaiannya, padahal itu adalah hal yang biasa saja, namun pengidap gangguan mental narsistik selalu menganggap rendah atas pencapaian orang lain.
Sebab, mereka menganggap punya kepentingan yang lebih tinggi dari orang lain. Namun, perasaan mereka cenderung mudah tersinggung dan bisa dengan mudah merasakan depresi saat mendapat kritikan.
Penyebab dari gangguan mental narsistik belum diketahui secara jelas, namun hal ini bisa dianggap kompleks.
Namun, penyebab dari narsistik bisa saja karena lingkungan seperti sering dimanja ketika masih kanak-kanak, orang tua yang memiliki ekspetasi terlalu tinggi terhadap anaknya ataupun bisa juga dikarenakan orang tua yang sering mengabaikan anaknya.
Kepribadian narsistik masuk dalam kategori gangguan kepribadian (antisosisal dan pembatasan diri). Pasalnya, umumnya pengidap gangguan kepribadian ini memiliki perilaku yang dramatis dan emosional.
Berikut ini gejala dari gangguan kepribadian narsistik, yaitu:
Nah, Sunners. Umumnya, seseorang yang memiliki gangguan mental narsistik itu merupakan seseorang yang memiliki hati yang rapuh. Ia memiliki kecenderungan untuk selalu bersikap sempurna di depan orang lain dan berusaha untuk menyembunyikan rasa malu atau terhina lho.
Mencegah diri dari gangguan mental narsistik memang sangat sulit, namun cobalah untuk melakukan cara-cara ini agar hidup menjadi tenang.
Berikut cara mencegah dari gangguan mental narsistik:
Nah, Sunners. Itulah makna dari gangguan mental narsistik yang bisa mimin share, semoga membantu ya!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.