Penulis: Mutiara Fitri Insani – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Sunners, kalian udah pada paham belum sih sama anatomi tubuh kalian sendiri, terutama bagian vagina? Ternyata, banyak banget perempuan di luar sana yang masih bingung soal organ seks mereka, loh. Contohnya, kalau ditanya tentang perbedaan saluran pipis dan vagina masih banyak yang clueless, padahal pengetahuan ini penting banget buat menjaga kesehatan reproduksi kita, apalagi ketika nanti kalau mau berhubungan seksual dan melahirkan. Jadi, yuk kita kenalan lebih jauh sama anatomi vagina dan fungsinya!
Vagina adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya seperti tabung elastis dengan panjang sekitar 7-10 cm. Fungsinya ada banyak, mulai dari jalur keluar darah menstruasi, tempat penetrasi saat berhubungan seksual, hingga jalan lahir saat melahirkan. Vagina juga terhubung dengan serviks yang ujungnya menuju rahim.
Klitoris adalah organ kecil yang sangat sensitif dan penuh dengan ujung sara yang bikin sensasi saat berhubungan jadi lebih nikmat. Klitoris terletak di bagian atas vulva dan berfungsi sebagai pusat kenikmatan seksual. Selain itu, klitoris juga berperan penting dalam mencapai orgasme, membuatnya jadi bagian yang sangat vital dalam aktivitas seksual.
Uretra atau yang lebih dikenal sebagai lubang pipis, terletak di depan vagina, tepat di atasnya. Banyak yang sering salah kaprah mengira uretra sama dengan vagina. Padahal, uretra itu saluran untuk urine, tapi posisinya yang deket sama vagina juga bikin dia terlibat dalam stimulasi seksual yang bisa ningkatin sensasi saat berhubungan.
Labia minora adalah bibir dalam yang lebih kecil dan terletak di dalam labia majora. Labia minora itu sangat sensitif dan bisa berubah ukuran serta bentuk di setiap orang. Fungsinya adalah untuk melindungi lubang vagina dan uretra, serta berperan dalam proses lubrikasi saat berhubungan seksual. Bagian ini juga membantu menjaga kelembapan dan kebersihan area genital.
Bagian ini adalah pintu masuk utama ke dalam vagina dan berfungsi sebagai saluran untuk menstruasi, jalan lahir saat melahirkan, serta tempat untuk penetrasi saat berhubungan seksual. Pembukaan vagina biasanya dilindungi oleh selaput dara (himen) yang bisa berbeda-beda bentuk dan ketebalannya.
Himen adalah lapisan tipis yang menutupi sebagian pembukaan vagina. Himen ini bisa mengalami perubahan ukuran dan bentuk seiring waktu, terutama setelah aktivitas fisik atau hubungan seksual pertama. Meskipun sering kali dianggap sebagai indikator keperawanan, kenyataannya himen bisa robek tanpa adanya penetrasi, seperti saat berolahraga atau menggunakan tampon.
*****
Dengan memahami anatomi vagina dan fungsinya, kita jadi lebih sadar akan kesehatan reproduksi kita. Pengetahuan ini penting banget untuk menghindari kesalahpahaman dan stigma yang bisa muncul dari kurangnya informasi. Ingat, kesehatan reproduksi itu bukan cuma soal seks, tapi juga tentang merawat tubuh kita dan ngerti apa yang terjadi di dalamnya.
Jadi, yuk tingkatin pengetahuan kita tentang kesehatan reproduksi dan saling berbagi info. Jangan ragu buat cari tahu lebih banyak, diskusi sama temen, atau tanya ke orang dewasa yang bisa dipercaya. Semakin kita tahu, semakin kita bisa jaga diri kita sendiri!
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.