Penulis: Nur Rokhmatul Aziza – Universitas Negeri Surabaya
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang organ reproduksi wanita yaitu antara rahim dan liang vagina. Kanker serviks termasuk jenis kanker mematikan yang paling banyak menyerang wanita. Salah satunya Julia Perez, sosok public figur yang menderita kanker serviks sejak tahun 2014 ini akhirnya meninggal dunia pada tahun 2017. Meski tergolong berbahaya, kanker serviks dapat diobati jika terdeteksi sejak dini. So, penting banget nih buat sunners mengetahui gejala dan cara pencegahannya.
Human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Namun kanker serviks berkembang secara perlahan dan baru menunjukkan gejalanya ketika sudah memasuki stadium lanjut. Lalu apa saja sih gejala kanker serviks itu? Yaps pada tahap awal gejalanya meliputi pendarahan di luar periode menstruasi yaitu saat setelah berhubungan seksual, setelah menopause, atau di antara periode menstruasi. Selain itu timbul keputihan cair berbau tajam atau berdarah serta nyeri panggul. Sedangkan pada tahap lanjut akan merasakan nyeri atau bahkan kesulitan untuk buang air kecil dan buang air besar, kaki bengkak, nyeri tulang atau sendi, penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan mudah lelah.
Yuk cari tahu gejala dan cara pencegahan kanker serviks, pict by canva.com
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa kanker serviks bisa diobati jika dideteksi sejak dini. Maka ada baiknya sunners juga mengambil langkah-langkah pencegahan kanker serviks berikut:
Vaksinasi HPV merupakan bentuk langkah yang aman dan efektif untuk membantu mencegah kanker serviks. Waktu yang tepat untuk vaksinasi HPV ialah sebelum seseorang mulai berhubungan seks. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan anak laki-laki berusia 11 atau 12 tahun; Vaksin pertama dapat diberikan pada usia 9 tahun. Namun, mereka yang tidak mendapatkan vaksinasi HPV pada usia yang disarankan dapat melakukannya hingga usia 45 tahun.
Vaksinasi HPV tidak melindungi terhadap semua jenis HPV penyebab kanker serviks, sehingga tetap penting untuk melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. Tes HPV dan sitologi serviks (juga disebut kolpositologi, Pap smear, tes Papanicolaou) adalah jenis meode tes skrining yang banyak digunakan. Tes-tes ini membantu menemukan infeksi HPV risiko tinggi dan perubahan sel prakanker yang tidak normal yang dapat diobati sebelum berubah menjadi kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin agar dapat melihat keberadaan sel-sel yang mungkin dapat berkembang menjadi kanker. Terutama melakukan pap smear pada usia 25–49 tahun setiap 3 tahun, usia 50–64 tahun setiap 5 tahun dan usia di atas 65 tahun hanya jika ada keluhan tertentu pada serviks dan area sekitarnya atau belum pernah melakukan Pap smear sejak usia 50 tahun.
Gaya hidup sehat dengan beragam manfaat. Yaps, dengan hidup sehat bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi HPV. Cara yang dapat dilakukan diantaranya 1) Mengonsumsi makanan bergizi seimbang yaitu buah dan sayuran secara rutin. Selain itu hindari makanan olahan yang kebanyakan tinggi kalori tapi rendah nutrisi .2) Menjaga berat badan ideal dengan membiasakan diri melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur. 3) Menghindari kebiasaan merokok. 4) Menjaga kebersihan vagina dan menghindari seks berisiko dengan menggunakan kondom. Hindari pula hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan sehingga risiko terkena infeksi HPV bisa diminimalisir.
Itulah beberapa gejala dan cara pencegahan kanker serviks. Jika sunners mengalami gejala yang terus berkelanjutan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat ya.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.