Penulis: Desiana Yuniarti, PoliMedia Jakarta
Berciuman dengan pasangan memang memberikan kesan romantis, kenyamanan, kehangatan, dan meningkatkan gairah atau keintiman. Namun, kita harus selektif dalam memilih pasangan apalagi sampai berciuman. Dikarenakan, ternyata ada lho risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat dari berciuman dengan pasangan, salah satunya adalah kissing disease.
Yuk pahami bersama penyakit ini, pict by canva.com
ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit yang bisa menyebar lewat kontak fisik, termasuk ciuman. Penyakit yang dimaksud di sini adalah mononukleosis infeksius (MI) atau yang sering disebut juga “mono” atau “penyakit ciuman”.
Jadi, penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr, yang bisa menyebar melalui air liur, bersin, batuk, atau ciuman dengan orang yang terinfeksi. Gejalanya bisa beragam, seperti rasa lelah yang ekstrim, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot. Nggak enak banget kan?
Terjadi pembengkakan amandel sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernapasan pasien dan berakibat mengalami kesulitan dalam bernapas.
Pasien berisiko mengalami peradangan hati (Hepatitis). Namun, semua itu ditandai dengan adanya penyakit kuning terlebih dahulu.
Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan sesak dan kelelahan dan begitu jugaa dengan sel darah putih yang menyebabkan terjadi infeksi. Dengan begini, imunitas dalam tubuh akan sering menurun dan menyebabkan dampak yang buruk terhadap kesehatan.
Tapi tenang aja, kebanyakan orang yang terkena penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Tapi, penting banget buat istirahat yang cukup, minum banyak air, dan hindari ciuman atau kontak fisik yang berisiko saat kita lagi sakit. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri, seperti rajin mencuci tangan, pakai tisu saat bersin atau batuk, dan hindari berbagi minuman atau makanan dengan orang lain.
Walaupun, terdengar sangat menakutkan, penyakit ini dapat dengan mudah untuk kita hindari lho, Sunners, yakni dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan menjaga daya imunitas tubuh dengan baik. Pasien dapat sembuh dengan pengobatan yang rutin dan pola hidup yang terjaga. Mari, kita jaga pola hidup dan pacaran kita!
Dengan tidak berganti-ganti pasangan, maka kamu berisiko lebih minim terhindari dari penyakit ini, pict by canva.com
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.