Penulis: Abdul Aziz – UNJ
Hamil di usia muda dan bahkan belum lulus sekolah saat ini kasusnya sedang marak di Indonesia, bukan satu atau dua orang tapi ribuan para remaja perempuan yang terpaksa berhenti sekolah karena hamil di luar nikah. Padahal, kehamilan di usia muda memiliki risiko yang tinggi, tidak hanya merusak masa depan remaja yang bersangkutan, tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatannya. Tentu saja hal ini disebabkan oleh pergaulan sex bebas yang selama ini mereka lihat.
Mengapa berisiko untuk kesehatan? Hal ini dikarenakan perempuan yang belum dewasa, memiliki organ reproduksi yang belum kuat untuk berhubungan intim dan melahirkan, sehingga gadis di bawah umur memiliki resiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal akibat melahirkan.
Berikut ini beberapa bahaya dari hamil di usia muda dan belum lulus sekolah, dan tentunya hal ini berkaitan dengan nyawa ibu bayi:
Dalam perspektif ilmu kedokteranp, perempuan yang berusia di bawah 20 tahun memiliki organ reproduksi yang belum matang untuk menghadapi hubungan seksual atau kehamilan. Oleh karena itu, terdapat risiko tekanan darah tinggi jika kehamilan itu terjadi, hal ini disebabkan karena tubuhnya mungkin belum cukup kuat. Meskipun kondisi ini biasanya tidak mudah terdeteksi pada awalnya, namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kejang, perdarahan, bahkan kematian bagi ibu atau bayi pada akhirnya.
Pada remaja yang belum lulus sekolah atau di bawah usia 20 tahun, sel telur yang dimiliki belum sempurna atau matang hal ini nantinya akan berakibat kelainan pada cabang bayi seperti cacat atau yang lainnya.
Remaja perempuan yang sedang mengandung, terutama jika tidak mendapat dukungan dari orang tua akan menghadapi risiko tidak memperoleh perawatan kehamilan yang memadai. Hal ini akan berakibat fatal seperti kondisi kehamilannya menjadi kritis, terutama selama bulan-bulan awal kehamilan.
Keguguran pada usia muda bisa terjadi tanpa disengaja, contohnya akibat terkejut, cemas, atau stres. Namun, beberapa keguguran juga disengaja oleh tenaga non-profesional, yang dapat menyebabkan dampak serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi pada sistem reproduksi, yang akhirnya dapat mengakibatkan kemandulan.
Remaja perempuan yang hamil mungkin lebih berisiko mengalami depresi postpartum, yaitu depresi yang dimulai setelah melahirkan bayi. Remaja perempuan yang merasa down dan sedih, baik saat hamil atau setelah melahirkan, harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang mereka percaya. Depresi dapat mengganggu merawat bayi yang baru lahir.
Khususnya untuk remaja yang berpikir tidak dapat memberitahu orang tuanya bahwa sedang hamil, merasa takut, terisolasi, dan merasa sendiri dapat menjadi masalah nyata.
Untuk remaja yang berhubungan seks selama kehamilan, penyakit menular seksual seperti klamidia dan HIV adalah perhatian utama. PMS ini dapat naik melalui serviks dan menginfeksi rahim dan pertumbuhan bayi. Selain itu bisa juga terkena penyakit reproduksi lainnya seperi kanker serviks.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup tinggi, yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).
Terus bagaimana solusi jika hal itu sudah terjadi? apakah harus berdiam diri saja? Atau melakukan pengguguran kandungan? Karena dari sekian banyaknya kasus hamil sebelum lulus sekolah ayah calon bayi tidak bertanggung jawab dan itu menjadi tekanan batin tersendiri bagi remaja perempuan. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika hal itu sudah terjadi:
Tentu saja ini adalah hal pertama yang harus dilakukan, bicarakan secara baik-baik agar menemukan solusi yang tepat. Karena bagaimanapun hal itu terjadi karena perbuatan 2 orang.
Komunikasi adalah kunci dari semua masalah. Kebanyakan remaja yang hamil sebelum lulus sekolah mereka memendam hal itu sampai orang tua mereka tahu dengan sendirinya, sebenarnya ini adalah cara yang salah. Orang tua harus dikasih tau tentang hal ini setelah pacar kamu, dan jika perlu kamu datangi orang tua pacar kamu bicara baik-baik dan minta pertanggungjawaban. Untuk masalah hasil itu urusan belakangan yang penting ada komunikasi dan usaha yang telah kamu lakukan. selain itu, bicarakan dengan gurumu minta kebijakan terhadap pihak sekolah, apakah kamu diperbolehan melanjutkan pendidikan atau jika kamu dikeluarkan setidaknya kamu dikeluarkan secara baik-baik agar tidak meninggalkan jejak buruk di lingkungan teman dan sekolahmu
Anugerah terhebat bagi seorang perempuan adalah ketika dikaruniai seorang anak yang lahir dari rahimnya, hal itupun harus kau tanamkan dalam benakmu. Ingatlah bahwa kehadirannya bukan dia yang minta dan tentunya anak itu tidak bersalah. Jika kamu merasa belum siap, kamu masih bisa memberikan hak asuh kepada pasangan yang lebih siap; maka rawatlah kandunganmu.
Hamil di usia remaja memiliki banyak sekali risiko kesehatan yang menimpa ibu ataupun cabang bayi. Maka dari itu, konsultasi ke dokter haruslah dilakukan agar semuanya berjalan dengan lancar di mulai dari masa kehamilan sampai proses melahirkan.
Nah sunners, itu adalah beberapa informasi tentang hamil sebelum lulus sekolah. Tentu saja hal ini tidak boleh terjadi agar masa muda kalian tetap bersinar dan menggapai semua cita-cita yang selama ini kalian dambakan. Akan tetapi, jika hal itu menimpa pada dirimu, ingat! beberapa tips di atas bisa kamu coba, karena bisa jadi anakmu kelak akan menjadi sosok yang besar yang dapat mengubah derajat dirimu dan keluargamu.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.