Fenomena Bunuh Diri di Lingkungan Sekolah
Penulis: Pelangi Adelia Primadiani – Universitas Kristen Indonesia
Sunners, setiap tahunnya, kita melihat banyak sekali siswa di seluruh dunia menghadapi masalah yang membuat mereka merasa terdesak, sehingga memilih untuk mengakhiri hidup mereka sendiri atau bunuh diri di lingkungan sekolah.
Fenomena bunuh diri di lingkungan sekolah adalah suatu peristiwa yang mengguncang dan menyayat hati, pict by canva.com
Kasus bunuh diri adalah fenomena yang sangat serius dan tragis yang seringkali terjadi di berbagai tempat, termasuk di lingkungan sekolah. Kasus ini menjadi perhatian besar dalam masyarakat karena dampaknya yang merusak, baik bagi orang yang melakukan bunuh diri maupun bagi orang-orang yang ditinggalkannya. Dari awal tahun 2023, Polri telah melakukan penanganan terhadap 1.680 kejadian penemuan jenazah dan 451 peristiwa bunuh diri di berbagai wilayah di Indonesia.
Melompat Dari Lantai 4
Kejadian tragis yang menimpa SR, seorang siswa Sekolah Dasar Negeri 6 Petukangan Utara yang berusia 13 tahun. Pada hari Selasa, 26 September 2023, SR kehilangan nyawanya setelah terjatuh dari lantai empat sekolahnya yang mengakibatkannya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, di mana ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa memilukan ini telah mendorong dilakukannya investigasi oleh pihak berwenang untuk mengetahui penyebab jatuhnya korban, dan ada kecurigaan yang berkembang bahwa SR mungkin telah bunuh diri karena menjadi korban bully di sekolah tersebut.
Tewas di Depan Ruang Kelas
Di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, seorang siswi SMA yang diidentifikasi dengan inisial FV yang berusia 15 tahun, secara tragis ditemukan tidak bernyawa di depan ruang kelasnya dengan menggantungkan dirinya menggunakan sebuah dasi yang diikatkan pada papan nama kelas. Penemuan memilukan ini terjadi ketika teman-temannya yang lain sedang melakukan kegiatan di aula sekolah, sehingga memunculkan dugaan bunuh diri.
Gantung Diri Setelah Menelpon Orang Tua
Seorang pelajar kelas 10 di SMA di Desa Golo Ndaring, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT yang diidentifikasi dengan inisial VK berusia 16 tahun, menghadapi akhir yang tragis saat ditemukan tewas menggantung dirinya di pintu kamar asrama sekolahnya setelah menerima telepon dari orangtuanya.
Setelah kejadian tersebut, jenazah korban segera dilarikan ke Puskesmas Werang guna menjalani proses Visum Et Repertum (VER). Hasil pemeriksaan VER yang dilakukan oleh tim medis di Puskesmas Werang itu pun dengan tegas menunjukkan bahwa penyebab dari kematian korban adalah karena tindakan bunuh diri dengan cara menggantung diri.
Terjatuh Dari Lantai 8
Seorang siswa SMP Athirah Makassar yang diidentifikasi dengan inisial BNY, berusia 15 tahun, mengalami kematian tragis setelah jatuh dari lantai 8 gedung sekolahnya. Meskipun awalnya terdapat kejanggalan, kasus ini akhirnya diidentifikasi sebagai tindakan bunuh diri karena tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada korban atau bukti tambahan yang mendukungnya.
Fenomena bunuh diri di lingkungan sekolah bikin kita semua harus lebih perhatian sama kesehatan mental siswa, pict by canva.com
Setelah melihat kisah-kisah mengerikan ini, kita harus ingat satu hal penting yaitu kita bisa membantu satu sama lain. Jika kalian merasa sedih, stres, atau cemas, jangan ragu buat berbicara dengan guru BK di sekolah kalian. Mungkin saja, berbicara dengan mereka, kalian bisa mendapatkan jalan keluar dari masalah yang sedang kalian hadapi. Kalian bisa mendapatkan dukungan dan saran yang kalian butuhkan. Ingat ya, sunners, kita semua punya peran untuk menjaga agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman, ramah untuk semua siswa dan mencegah tragedi seperti diatas. Jadi, yuk saling peduli dan ada untuk satu sama lain, supaya menciptakan lingkungan yang aman dan penuh dukungan di sekolah!
*****
Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.
