Penulis: Endah Romadhon – UNJ
Sunners, pernah dengar tidak isu gender mengenai perempuan mengurusi kebutuhan rumah tangga dianggap sebagai korban patriarki? Pada dasarnya hal tersebut bisa jadi benar maupun tidak. Hal tersebut bisa jadi benar ketika sang perempuan melakukannya karena adanya paksaan dan adanya ketimpangan gender di lingkungannya. Namun, bisa jadi tidak ketika sang perempuan secara sadar menyepakati untuk melakukannya maka dia bukanlah korban dari sistem patriarki. Meskipun seperti itu terdapat pihak yang tetap mengecap dan menghakimi perempuan lain sebagai korban apapun kondisinya. Pihak tersebut sering dicap sebagai feminazi.
Kata feminazi muncul pada tahun 1992 dikemukakan oleh Rush Limbaugh untuk mengecilkan gerakan feminis saat itu. Baginya gerakan tersebut adalah perempuan dapat hidup bahagia tanpa bantuan laki-laki, tidak ingin dikendalikan oleh laki-laki, dan perempuan melakukan aborsi sebagai bentuk kekuasaan dan kemajuan untuk menyakinkan laki-laki tidak dibutuhkan. Dengan hal itu Limbaugh pada akhirya menyamakan feminisme dengan keinginan untuk memusnahkan manusia dan budaya.
Feminisme yang bergerak untuk kesetaraan gender (Sumber: canva.com)
Berdasarkan penjelasan sebelumnya jelas bahwa kedua hal tersebut adalah dua hal yang berbeda bahkan dapat dikatakan pula feminazi timbul karena adanya ketidaksukaan dan kesalahan dalam mengartikan gerakan utama dari feminisme. Pada masa kini banyak orang yang malah mengikuti, mempercayai, atau memahami feminisme dari sudut pandang feminazi tersebut. Berikut perbedaan dari keduanya:
Pada masa kini istilah feminazi jadi digunakan sebagai bentuk sindiran terhadap orang-orang yang melakukan feminisme, tetapi malah melampaui gerakan sesungguhnya. Hal tersebut membuat dampak buruk terhadap feminisme yang di antaranya:
Sunners, tujuan utama dalam gerakan feminisme adalah menyuarakan isu perempuan, melawan patriarki, memperjuangkan kesetaraan, dan bukan untuk melampaui kedudukan laki-laki bahkan membenci laki-laki. Sunners, memahami perbedaan tujuan feminisme dan feminazi penting agar kita tidak salah dalam menyuarakan suara dan perjuangan.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.