Penulis: Niken Carmelita – SMKN 67 Jakarta
Editor 1: Beninda – Polimedia Jakarta
Editor 2: Pelangi Adelia Primadiani – Universitas Kristen Indonesia
Setiap dari kita pasti pernah melalui masa-masa stres dalam hidup. Ada yang bisa melalui stres dengan baik, tapi ada juga yang sulit untuk mengatasinya. Stres yang terus menumpuk tanpa solusi dan berlarut-larut inilah yang dapat berpotensi menyebabkan gangguan Emotional Numbness.
Menurut Psikolog Mayra Mendez, Emotional Numbness adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang merasa hampa atau putus asa seperti tidak memiliki masa depan dan harapan untuk melanjutkan hidup bahkan kesulitan dalam mengungkapkan emosi yang sedang dirasakannya. Mereka merasa tidak terkoneksi dengan lingkungan sekitar. Biasanya, kondisi ini bersifat sementara. Namun, bagi beberapa orang, gangguan ini menjadi cara untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional atau fisik. Sehingga mereka akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi emosi diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
Emotional Numbness juga sering dikaitkan dengan Mekanisme Pertahanan Diri(Coping Mechanism). Fenomena ini biasa ditemukan pada orang-orang yang berada di lingkungan dengan tingkat stres yang tinggi atau pernah mengalami pengalaman traumatis di masa lalu. Ketika menerapkan “Mekanisme Pertahanan Diri” ini, mereka akan merasa lebih lega dan aman. Tapi apabila terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, kebiasaan ini bisa menghambat diri sendiri untuk mengenali emosi positif maupun negatif.
Di bawah ini adalah contoh dari kalimat-kalimat yang sering diucapkan oleh orang yang mengalami gangguan ini:
“Hidupku kok gini-gini aja ya?”
“Kok aku nggak bisa ngerasain emosi orang lain sih?”
“Aku harus ngeluarin ekspresi senang atau sedih ya?”
“Duh! Ngerasa kosong gini kenapa sih?”
“Kok aku nggak pernah excited lagi ya?”
Apakah kalian pernah mengucapkan kalimat-kalimat seperti di atas?, pict by canva.com
Bagi penderita PTSD, kondisi ini menjadi solusi untuk melupakan trauma dan menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis yang pernah dialaminya dulu, seperti pernah mengalami bullying di sekolah, kekerasan fisik, pelecehan mental maupun emosional. Emotional Numbness juga bisa membuat penderitanya sulit tertarik pada aktivitas fisik atau sosial seperti sebelumnya.
Menurut Mendez, penderita depresi kurang mampu mengendalikan dan menyesuaikan diri dengan perasaan mereka (disregulasi emosi). Keadaan ini membuat mereka sulit untuk mengekspresikan emosi yang dirasakan dan menyebabkan mati rasa secara emosional.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017, 46% peserta mengaku paling sering mengalami efek samping berupa Emotional Numbness akibat pengobatan yang menggunakan anti depresan atau Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs). Penyalahgunaan zat atau obat-obatan juga bisa menjadi salah satu penyebabnya
Stres berat berkepanjangan yang tidak tertangani dengan baik juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Stres berlebih dapat memicu munculnya hormon stres yang tak terkendalikan di otak yang dapat mempengaruhi suasana hati. Seseorang yang mengalami stres berat akan merasa sangat kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Akibatnya, dapat mengalami mati rasa secara emosional.
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan berpotensi besar mengalami mati rasa secara emosional karena tingkat stres yang tinggi, perasaan takut dan kecemasan yang berlebihan bisa mendorong seseorang untuk menghindari emosi-emosi positif (kebahagiaan, cinta, gembira, harapan) maupun emosi negatif (sedih, kecewa, bersalah, gelisah, takut).
– Merasa jauh atau tidak terkoneksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar
– Merasa datar dalam menjalani hidup, baik fisik maupun emosional
– Sulit untuk mengekspresikan diri dan merasa seperti orang lain
– Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya kamu nikmati
– Sulit merasa bahagia, senang atau merasakan perasaan positif
– Hati dan pikiran seperti tidak menyatu dengan tubuh
– Lebih suka menyendiri daripada bersama orang lain
Jangan khawatir kalo kalian sedang mengalami gangguan Emotional Numbness, pict by canva.com
Jika kamu sedang mengalami gangguan seperti ini, jangan khawatir ya, Sunners! Lakukanlah kegiatan-kegiatan yang positif dan bikin rileks agar terhindar dari sesuatu yang bikin kamu stres dan membuat suasana hatimu jadi membaik. Kamu juga bisa berbagi perasaan dengan orang-orang yang kamu percaya supaya beban pikiranmu bisa berkurang, meski bagimu sulit. Namun, dengan adanya dukungan dari teman-teman dan keluarga bisa membuatmu merasa lebih aman. Secara perlahan, cobalah belajar untuk mengenali dan mengekspresikan emosi diri sendiri. Apabila kamu merasa masih kurang dan membutuhkan penanganan khusus, segera lah berkonsultasi ke psikolog agar semua masalahmu bisa teratasi. Tetap semangat, Sunners!
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.