Penulis: Samuel Sihotang – Politeknik Negeri Jakarta
Emang Siswa SMA Kelas Berapa yang Paling Stres?
“Kadang, sekolah itu kayak rollercoaster. Ada serunya, ada tegangnya juga.” – Deni Edwel, siswa kelas 10.
Sekolah bukan cuma soal belajar di kelas, tapi juga menghadapi tekanan dari tugas, ujian, ekspektasi, dan drama sosial. Bagi anak SMA, stres itu udah jadi makanan sehari-hari. Tapi, dari kelas 10, 11, sampai 12, sebenarnya siapa sih yang paling stres?
Jawabannya nggak sederhana. Tiap jenjang kelas punya tantangan sendiri-sendiri, dan cara setiap siswa menghadapi stres juga berbeda. Lewat cerita para siswa ini, yuk kita bedah gimana mereka menjalani masa-masa SMA yang penuh lika-liku!
Tekanan sekolah bisa membuat siswa merasa frustrasi. Penting untuk memahami bahwa stres adalah hal normal dan menemukan cara yang sehat untuk mengatasinya.
Memasuki dunia SMA adalah pengalaman seru sekaligus menantang. Dari lingkungan baru, teman baru, sampai ekspektasi baru, semuanya terasa membingungkan di awal.
“Aku dulu kaget banget sama ritme sekolah di SMA. Jadwalnya padat, tugasnya banyak, terus orang-orangnya juga kelihatan lebih kompetitif,” cerita Deni Edwel, siswa kelas 10. Meski begitu, ia merasa tertolong dengan ekskul basket yang membuatnya lebih percaya diri dan menyalurkan energi positif.
Di kelas 10, tantangan terbesar adalah adaptasi. Banyak siswa merasa minder atau kesulitan menemukan ritme baru mereka. Tapi justru inilah masa eksplorasi untuk mencoba hal-hal baru dan mulai membangun kepercayaan diri.
Kelas 11 sering disebut sebagai fase terberat di SMA. Tugas makin banyak, materi makin sulit, dan persiapan masa depan mulai terasa nyata.
Salman Zakky, siswa kelas 11 yang aktif di OSIS, mengungkapkan, “Kelas 11 itu kayak lagi main game di level tinggi. Rasanya capek terus, tapi aku nggak boleh berhenti. Kadang bingung juga, ini buat apa ya semua tekanan ini?”
Salman Zakky mencoba mengatasi stresnya dengan manajemen waktu dan menyusun prioritas. Ia juga belajar untuk mengatakan “tidak” saat merasa terlalu terbebani. “Aku sadar, kalau aku nggak jaga diri sendiri, nggak ada yang bakal bantu aku,” tambahnya.
Masuk ke kelas 12, semuanya terasa seperti perlombaan. Persiapan UN, SNBT, ujian mandiri, sampai pemilihan kampus jadi fokus utama.
Joice Tampubolon, siswa kelas 12, bercerita tentang tekanan mental yang ia rasakan. “Semua orang di kelas udah mulai serius banget. Ada yang tiap hari belajar sampai malam. Kadang, aku ngerasa ketinggalan,” katanya.
Meski begitu, Joice berusaha menjaga keseimbangan dengan memberikan self-reward. “Kalau selesai belajar, aku suka makan es krim atau jalan-jalan sama teman. Itu bikin aku lebih semangat buat belajar lagi,” ujarnya sambil tersenyum.
Stres itu normal, tapi kamu nggak harus menghadapinya sendirian. Curhat ke teman, guru, atau keluarga, dan jangan lupa untuk istirahat. Ingat, sekolah itu bukan cuma soal nilai, tapi juga soal perjalanan untuk jadi versi terbaik dirimu.
“Nikmatin aja prosesnya. Suatu hari nanti, kamu bakal kangen sama masa-masa ini.” – Joice, siswa kelas 12.
Stres itu normal, tapi kamu nggak harus menghadapinya sendirian. Curhat ke teman, guru, atau keluarga, dan jangan lupa untuk istirahat. Ingat, sekolah itu bukan cuma soal nilai, tapi juga soal perjalanan untuk jadi versi terbaik dirimu.
“Nikmatin aja prosesnya. Suatu hari nanti, kamu bakal kangen sama masa-masa ini.” – Joice, siswa kelas 12.
*****
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.