Majalah Sunday

Cinta Sejati,
Apa Benar Cuma Datang Sekali dalam Hidup?

Penulis: Muhammad Dafa Anugrah – Universitas Negeri Jakarta

Pernah dengar gak sih tentang Cinta Sejati? Banyak orang yang menganggap jika cinta sejati hanya datang sekali dalam hidup. Hal itu biasanya kita temukan ketika membaca buku atau menonton film yang mengisahkan tentang cinta sejati dan pertemuan sakral yang sulit sekali untuk terjadi lebih dari sekali. Tetapi, apa benar cinta sejati benar-benar hanya datang sekali dalam hidup? Apakah kita bisa merasakan cinta yang spesial itu lebih dari satu kali?

Mitos vs Realitas tentang Cinta Sejati

Dalam berbagai kebudayaan, cinta sejati sering dianggap sebagai hubungan sempurna dan langka. Pada film-film klasik, biasanya cinta seperti itu sering digambarkan sebagai level cinta paling tinggi yang menghampiri kehidupan seseorang. Tetapi, sebenarnya gambaran tersebut justru menyederhanakan pengalaman cinta yang sesungguhnya.

Jauh sebelum film-film klasik tentang cinta sejati itu ada, gagasan-gagasan tentang cinta tersebut dapat kita temui pada filsuf-filsuf Yunani kuno. Socrates dalam salah satu kutipannya yang paling terkenal pernah berkata “Cinta adalah kekuatan yang lebih kuat daripada kematian”. Dari perkataan tersebut bisa kita interpretasikan bahwa cinta merupakan kekuatan untuk kita mengatasi masalah bahkan kematian sekalipun. Cinta dapat memberikan kita kekuatan untuk terus melanjutkan hidup.

Gambar Pendukung Cinta Sejati
Menua bersama salah satu simbol cinta sejati (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pandangan Psikologis tentang Cinta Sejati

Apa itu Cinta? Menurut Sigmund Freud, Cinta adalah manifestasi dari dorongan dasar manusia untuk bersatu kembali dengan objek yang memberikan kenikmatan. Richard Schwartz dalam The Harvard Gazette mengatakan “Yang membuat cinta tetap hidup adalah kemampuan untuk menyadari bahwa Anda tidak benar-benar mengenal pasangan Anda dengan sempurna dan masih ingin tahu serta masih terus mencari tahu”. Sebuah penelitian dari University of Colorado menunjukkan bahwa hubungan romantic seringkali berhubungan dengan tingkat kedewasaan emosional seseorang. Dengan bertambahnya usia dan pengalaman seseorang, ia mungkin bisa lebih memahami apa yang dirinya butuhkan dalam suatu hubungan dan merasakan cinta yang lebih mendalam. Ini berarti, cinta sejati bisa saja dirasakan seseorang lebih dari sekali dalam hidupnya, terutama ketika seseorang tumbuh dan memahami cinta dengan lebih baik. 

Seberapa Lama Cinta Sejati Bertahan?

Pandangan bahwa cinta sejati harus bertahan selamanya bisa dibilang salah kaprah. Hubungan yang memaknai cinta yang sejati tidak selalu diukur dari seberapa lama hubungan itu berlangsung, melainkan dari seberapa dalam perasaan dan komitmen yang dijalani. Beberapa hubungan mungkin hanya berlangsung singkat, tetapi meninggalkan bekas yang sangat dalam di hati kedua orang tersebut. Itulah yang membuat cinta sejati terasa istimewa—bukan durasinya, tetapi dampaknya.

Pada akhirnya cinta yang sejati gak selalu cuma terjadi sekali dalam hidup. Masing-masing dari kita pasti punya perjalanan cinta yang unik dan berbeda-beda. Cinta sejati juga bisa hadir dalam waktu yang berbeda, bisa saja datang dalam berbagai bentuk dan pengalaman. Kedatangan itu mengajarkan kita untuk lebih memahami arti komitmen, kesetiaan, dan dukungan kepada pasangan.

*****

Gimana pembahasan tentang cintanya? Udah tahu kan sekarang. Jadi, jangan batasi diri kita dengan konsep cinta sejati yang hanya datang sekali. Buka hati dan pikiran kita untuk menerima setiap bentuk cinta yang datang. Ketika putus dengan pasangan misalnya, jangan terlalu lama berlarut dan merasa bahwa cinta sejatimu itu sudah pergi. Siapa tahu, cinta sejati yang lain sedang menunggumu di depan. Semangat mengejar kisah cintamu!

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 80
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?