Penulis: Mohammad Fahmi Khalid Darmawan – Universitas Negeri Jakarta
Childhood Trauma atau trauma masa kecil merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami trauma akibat dari kejadian buruk yang pernah dialami ketika masa kecil. Kondisi ini dapat mengakibatkan seseorang merasa takut atau taruma terhadap sesuatu, terlebih berkaitan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan ketika masa kecil.
Trauma ini dapat berdampak pada kehidupan seseorang hingga beranjak dewasa. Tentu, hal ini akan berpengaruh dalam menjalani kehidupan sehari – hari. Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh Chilhood Trauma pada kehidupan dewasa, mari kita ketahui dulu faktor penyebab dari Childhood Trauma! Di akhir tulisan nanti, akan ada penjelasan mengenai solusi untuk mengatasi kondisi ini.
Penyebab Childhood Trauma. Sumber: halodoc.com
Trauma masa kecil terjadi ketika anak-anak melihat atau mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, sehingga mengakibatkan anak-anak tersebut merasa takut, terancam, gelisah, tidak aman, dan sulit berhubungan sosial dengan orang. Dikutip dari laman SiloamHospitals.com, setidaknya sekitar 46% anak pernah mengalami trauma sebanyak satu kali selama masa kanak-kanak.
Berikut beberapa penyebab terjadinya Childhood Trauma yang dikutip dari laman Blueknot.
Trauma masa kecil dapat memberikan risiko pada kehidupan anak-anak. Dikutip dari laman Siloam Hospitals.com, berikut beberapa dampak yang disebabkan oleh Childhood Trauma.
15% anak perempuan dan 6% anak laki-laki akan mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Hal ini terjadi setelah anak-anak mengalami kejadian traumatis. Gangguan mental ini membuat seseorang merasa takut yang berlebihan, sulit berinteraksi dengan orang lain, sulit untuk tidur, menghindari hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman traumatis, dan stres.
Anak yang mengalami trauma masa kecil akan selalu merasa dirinya bersalah dan membuat anak tersebut merasa rendah diri
Anak menjadi sulit untuk berkembang secara kognitif, sehingga mereka merasakan kesulitan dalam berpikir, belajar hal baru, memecahkan masalah, dan perencanaan strategi.
Kejadian traumatis yang dialami semasa kecil membuat mereka merasa bahwa orang lain menakutkan, tidak dapat dipercaya, dan berbahaya. Hali ini membuat mereka cenderung untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Anak menjadi sulit untuk mengendalikan emosi akibat pengalaman traumatis yang dialami semasa kecil.
Trauma masa kecil dapat memengaruhi psikologis seseorang hingga beranjak dewasa. Kondisi ini juga dapat menggunggu karakter seseorang ketika dewasa. Dikutip dari laman integrative life center, pengaruh trauma masa kecil pada kehidupan dewasa, diantaranya:
Trauma masa kecil membuat seseorang merasa tidak nyaman ketika dekat dengan orang lain. Mereka merasa tidak aman ketika berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membuat mereka cenderung menghindar dari situasi yang tidak nyaman tersebut.
Ketika seseorang berada di suatu tempat yang mengingatkan dirinya pada pengalaman buruk yang pernah dialami, hal itu dapat menimbulkan rasa takut di dalam dirinya. Oleh sebab itu, orang yang memiliki trauma masa kecil sulit untuk beradaptasi di tempat yang baru.
Perasaan dapat berubah secara tiba-tiba, ketika mengingat suatu kejadian traumatis yang pernah dialami ketika masih anak-anak. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-harinya.
Trauma masa kecil dapat membuat orang memiliki rasa cemas terhadap sesuatu. Mereka lebih banyak mengalami rasa cemas daripada orang yang tidak memiliki trauma masa kecil.
Orang yang mengalami trauma masa kecil, memiliki karakter yang bersifat kekanak-kanakan. Hal ini terjadi karena adanya masalah yang dialami ketika masih anak-anak dan belum terselesaikan.
Solusi Mengatasi Childhood Trauma. Sumber: pexels.com
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau menyembuhkan dampak dari trauma masa kecil, sehingga tidak terlalu mengganggu kehidupan ketika sudah beranjak dewasa.
trauma masa kecil dapat membuat orang merasa stres dan depresi. Dengan selalu berpikir positif, setidaknya dapat mengurangi dampak dari trauma masa kecil. Jika terus berpikiran negatif, akan membuat suatu hal menjadi lebih buruk. Jadi, cobalah untuk berpikir positif agar dapat mengubah pola pikir kamu menjadi lebih jernih.
Cara ini bisa dilakukan agar kamu tidak terlalu memikirkan hal – hal traumatis yang pernah terjadi pada masa kecil. Lambat laun, pengalaman traumatis pada masa lalu akan terlupakan.
Berlibur adalah salah satu cara untuk menghilangkan trauma. Ketika berlibur, pikiran kamu akan beralih ke hal-hal yang menyenangkan, sehingga rasa trauma yang kamu alami akan berangsur hilang. Jadi, cobalah untuk menghibur diri dengan berlibur bersama teman atau keluarga.
Jangan terlalu berlarut-larut dalam rasa bersalah, malu, sedih, kecewa, dan mengasihani diri sendiri. Hal itu akan memperburuk keadaan dan membuat kamu terjebak dalam situasi yang tidak berkesudahan. Cobalah untuk menerima keadaan yang sudah terjadi, dengan begitu akan membantumu dalam pemulihan diri dari trauma.
Cobalah untuk berkonsultasi dengan psikiater jika kamu tidak dapat mengatasi trauma sendiri. Psikiater akan membantu kamu dalam memulihkan rasa trauma yang kamu alami.
*****
Childhood Trauma dapat mengganggu kehidupan ketika sudah beranjak dewasa. Dampak yang terjadi dapat membuat seseorang menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk berperilaku baik kepada anak agar kondisi mental anak selalu sehat hingga dewasa nanti. Marilah kita untuk melupakan kejadian buruk masa lalu dan perbaikilah diri kita dengan selalu berpikiran positif.
Dapatkan informasi mengenai kesehatan mental, edukasi seksual, tips belajar dan cerita cinta hanya di Majalah Sunday, teman curhat remaja Indonesia.