Majalah Sunday

Budaya Santet Yang dianggap Tabu Oleh Masyarakat Diakui UNESCO

Penulis: Abdul Aziz – UNJ

Kalian mungkin tidak asing lagi dengan kata santet! Ya, sebuah tradisi yang masih melekat di masyarakat pulau jawa dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Beberapa golongan mengatakan bahwa santet ini adalah hal yang tabu, tapi beberapa lainnya menganggap bahwa hal ini adalah salah satu kekayaan yang di miliki oleh Indonesia. Tapi kalian tau ngga sih bahwa santet ini dianggap sebagai budaya oleh Unesco dan bisa dibilang santet sekarang menjadi budaya untuk Indonesia.

Terus kenapa sih santet ini dianggap sebagai hal yang tabu oleh sebagian masyarakat, berikut beberapa alasanya :

Budaya Santet #1 Perdukunan

Dukun di Indonesia terkenang dengan kesaktiannya yang sudah di akui oleh beberapa negara yang percaya dengan mistis. Selian itu dukun juga terkenal erat dengan santet. karena dukun adalah pelaku yang melakukan santet tersebut. Namun, pamong dukun sebagi orang sakti dianggap sering bikin resah warga sehingga pada tahun 1998 di banyuwangi terjadi peristiwa pembantaian dukun santet, dan itu menjadi salah satu sejarah kelam yang ada di Indonesia, karena pada saat itu terdapat ratusan dukun yang meninggal.

Budaya Santet #2 Alat Santet Yang Beraneka Ragam

Budaya santet

Dalam hal santet sebelum dukun melakukan ritualnya, dia akan menanyakan maksud dan tujuan santet itu dilakukan, dan dari sini nantinya alat santet di tentukan. Alat santet itu sangat beragam bisa berupa, rambut, kuku, foto, bahkan nama dan profil korban hingga yang paling berat itu memakai keris dan orang orangan. Maka dari itu, sejak dulu orang jawa percaya bahwa ketika potong rambut atau potong kuku, hasil potongnya itu di buang atau di hanyutkan ke sungai agar tidak di salah gunakan.

Budaya Santet #3 Korban Yang Banyak

Sebelum terjadinya pembantaian dukun yang terjadi di banyuwangi, banyak sekali korban yang berjatuhan akibat santet ini, gejalanya pun sangat beragam, biasanya ada yang muntah darah, keluar rambut dari dalam mulut, sakit yang berkepanjangan, dan bahkan yang paling parah bisa langsung meninggal tanpa gejala. Sehingga dari sini masyarakat mulai resah dan menggap bahwa santet adalah satu tindakan kejahatan yang harus di basmi.

Berawal dari sinilah masyarakat menganggap bahwa santet itu harus di hilangkan dan tidak boleh dipraktikkan lagi oleh dukun-dukun yang ada di indonesia. Perlu di ketahui juga bahwa ada undang undang yang mengatur tentang perdukunan yaitu pada pasal 252 KUHP. Namun walaupun santet itu sekarang sudah tidak diperbolehkan oleh pemerinah praktiknya, tapi unesco dan pemerintah mengganggap bahwa suntet sebagai budaya dan termasuk dalam kekayaan Indonesia.

Untuk melestarikan budaya tersebut ada beberapa daerah yang masih sangat kental dengan santet di Indonesia, berikut beberapa daftarnya:

Budaya santet

Kalimantan

Sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia, Kalimantan didiami oleh Suku Dayak sebagai penduduk aslinya. Hingga saat ini, suku tersebut masih mempertahankan keturunan dan tradisi mereka dengan sungguh-sungguh. Namun, yang perlu dicatat adalah keahlian spiritual Suku Dayak, terutama para dukun mereka, yang dianggap memiliki kemampuan gaib yang dapat menciptakan ancaman serius. Yang bukan hanya berakibat kecacatan tapi juga kematian. Kalimantan terkenal pula dengan keahlian dukun sangat kuat. dan suku Dayak juga memiliki senjata-senjata tradisional yang digunakan sebagai alat pertahanan dan perlindungan mereka.

Banyuwangi

Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal dengan keberadaan praktisi spiritualnya yang mendalam. Film-film seperti “Desa Penari” bahkan mengangkat potret khas kawasan ini, dengan dugaan bahwa kejadian dalam film itu terinspirasi dari kehidupan di Banyuwangi. Sejumlah masyarakat di Banyuwangi masih mempertahankan warisan budaya, termasuk praktik-praktik spiritual yang terkait dengan tradisi keagamaan. Meskipun demikian, wilayah ini juga memiliki reputasi sebagai tempat di mana praktik santet dan guna-guna masih berlangsung.

Papua

Keunikan Tanah Papua terletak pada kelestarian alamnya yang masih utuh. Selain itu, penduduknya yang masih mau meneruskan tradisi dan budaya nenek moyang mereka. Menariknya lagi, Papua juga terkenal karena keberadaan para dukunnya. Suku Asmat, sebagai salah satu suku di Papua, memiliki reputasi menakutkan, dengan kabar bahwa para tetuanya memiliki keahlian dalam ilmu sihir.

Banten

Suku Baduy, yang merupakan suku asli dari Banten, menjalani kehidupan yang unik dengan tekad kuat untuk menjaga tradisinya. Mereka tetap setia pada nilai-nilai leluhur, tidak terpengaruh oleh kemajuan teknologi modern, dan bergantung sepenuhnya pada sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Suku Baduy terkenal karena keahlian perdukunannya yang melibatkan kemampuan meramal masa depan. Dikenal sebagai pusat belajar ilmu-ilmu spiritual, banyak orang datang ke daerah ini untuk memperoleh pengetahuan tentang pelet, santet, debus, bahkan ilmu kebal senjata.

Itulah beberapa hal seputar santet yang dianggap sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO namun masyarakat indonesia mengganggapnya sebagai hal yang tabu, percaya ngga percaya kalian sebagai anak muda harus mengetahui sejarahnya, tapi tidak dengan prakteknya.

*****

Majalah Sunday, Teman Memahami Tips Belajar, Edukasi Seksual dan Kesehatan Mental

Hati-hati, kisah yang kamu baca mungkin benar, berwaspadalah! Dapatkan cerita misteri lainnya dari Majalah Sunday.

Ikutan berkarya di
Majalah Sunday

Post Views: 289
Chat Now
Selamat Datang di Majalah Sunday, ada yang bisa kami bantu?